MAF'UL MUTHLAQ (masdar)

37 1 0
                                    


اَلْمَصْدَرُاسْمُ مَا سِوٰى الزَّمَانِ مِنْ *

مَدْ لُوْلَىِ الْفِعْلِ كَأَمْنٍ مِنْ اَمِنْ

※ Masdar adalah isim yang tidak menunjukan zaman dari dua zaman yg di tunjukan maknanya fi'il seperti : Masdar اَمْنٌ dari fi'il اَمِنَ.

بِمِثْلِهٖ اَوْفِعْلٍ اَوْوَصْفٍ نُصِبْ *

وَكَوْنُهُ اَصْلاً لِهَذٰيْنِ انْتُخِبْ

※ Masdar (Maf'ul Muthlaq) itu nasobkan dengan sesamanya (Masdar) atau dengan fi'il atau dengan isim sifat, sedangkan keberadaan Masdar menjadi asal dari fi'il dan sifat itu merupakan qoul yg di pilih.

تَوْكِيْدًا اَوْنَوْعًا يُبِيْنُ اَوْعَدَدْ *

كَسِرْتُ سَيْرَتَيْنِ سَيْرَ ذِيْ رَشَدْ

※ Keadaan maf'ul muthlaq (Masdar) itu adakalnya yg mentaukidi amil, menjelaskan macamnya Amil dan hitungannya Amil seperti lafadz
سيرت سيرتين سير ذي رشد
(Saya berjalan dng dua kali perjalanan, seperti perjalannya org yang mendapat petunjuk)

قَدْ يَنُوْبُ عَنْهُ مَا عَلَيْهِ دَلّْ *

كَجِدَّ كُلَّ الْجِدِّ وَافْرَحِ الْجَدَلْ

※ Masdar yang menjadi maf'ul muthlaq bisa di ganti lafadz lain yg menunjukan pada Masdar, seperti lafadz جد كل الجد (rajinlah dg segenap kemampuan untuk rajin) , افرح الجدل (gembiralah dng bahagia yg lebih di ketahui)

وَمَا لِتَوْكِيْدٍ فَوَحِّدْ اَبَدَا *  (٢٩٠)

وَثَنِّ وَاجْمَعْ غَيْرَهُ وَاَفْرِدَا

※ Masdar yang mentaukidi pada amilnya selamnya di mufrodkan, tasyniyahkanlah, jamakanlah, dan mufrod kanlah pada selainnya yang mentaukidi Amil.

وَحَذْفُ عَامِلِ الْمُؤَكَّدِامْتَنَعْ * وَفِىْ سِوَاهُ لِدَلِيْلٍ مُتَّسَعْ

※ Membuang amilnya Masdar yang mentaukidi pada amilnya itu hukumnya tidak di perbolehkan, sedangkan membuang Amil pada selainnya yaitu (Masdar yg menjelaskan macam atau hitungan Amil) itu hukumnya di perbolehkan.

وَالْحَذْفُ حَتْمٌ مَعْ اٰتٍ بَدَلاَ *

مِنْ فِعْلِهٖ كَنَدْلاَنِ اللَّذْ كَنْدُلاَ

※ Membuang amilnya Masdar itu hukumnya wajib bersamaan dengan Masdar yang mengganti fi'ilnya, seperti lafad ندلاً (menyambarlah)

وَمَا لِتَفْصِيْلٍ كَاءِمَّا مَنَّا *  عَامِلُهُ يُحْذَفُ حَيْثُ عَنَّا

※ Masdar yang di datangkan untuk mentafsil (merinci) akibat jumblah sebelumnya, itu amilnya wajib di buang seperti lafadz اِمَامَنًا.

كَذَا مُكَرَّرٌ وَذُوْ حَصْرٍ وَرَدْ * 

نَائِبَا فِعْلٍ لاِسْمِ عَيْنِ نِ اسْتَنَدْ

※ Begitu juga amilnya Masdar wajib di buang, apabila masdarnya di ulang ulang (mukarror), atau masdarnya memiliki khasr, dari Masdar yang mengganti pada Khobar yang berupa fi'il yg di sandarkan pada mubtada yg berupa isim ain.

وَمِنْهُ مَا يَدْعُوْنَهُ مُؤَكِّدَا *  (٢٩٥)

لِنَفْسِهٖ اَوْغَيْرِهٖ فالْمُبْتَدَا

※ Sebagian dari Masdar yg amilnya wajib di buang, yaitu Masdar yg oleh para ulama di namakan muakkid linafsih (yg menguatkan pada dzatiahnya) dan yang muakkid Li ghoirih (yg menguatkan selain pada dzatiahnya).

نَحْوُ لَهُ عَلَيَّ اَلْفٌ عُرْفَا *  وَالثَّانِ كَابْنَىْ اَنْتَ حَقًّا صِرْفَا

※ Yg pertama sepeti lafadz له علي الف عرفا dan yang ke dua seperti lafadz ابني انت حقا صرفا.

كَذَاكَ ذُوالتَّشْبِيْهِ بَعْدَ جُمْلَةْ *

كَلِىْ بُكًا بُكَاءَ ذَاتِ عُضْلَةْ

※ Begitu juga amilnya Masdar wajib di buang apabila masdarnya memiliki tasybih (menyerupakan), yg terletak setelahnya jumblah seperti
لى بكا بكاء ذات عضلة.



=============SELESAI===========

Alfiyyah Ibnu MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang