BAB BADAL

15 1 0
                                    

اَلتَّابِعُ الْمَقْصُوْدُ بِالْحُكْمِ بِلاَ * (٥٦٥)

وَاسِطَةٍ هُوَالْمُسَمّٰى بَدَلاَ

※ Badal yaitu Tabi' (lafadz yg mengikuti pada i'robnya lafadz sebelumnya), dg tanpa perantara huruf Athof , dan yg dimaksud dg hukum.

مُطَابِقًا اَوْبَعْضًا اَوْمَا يَشْتَمِلْ *

عَلَيْهِ يُلْفٰى اَوْكَمَعْطُوْفٍ بِبَلْ

※ Badal itu dibagi menjadi 4 : 1.Badal muthobiq, yg disebut juga badal Syai' atau badal kul minkul, 2.Badal ba'dl minkul, 3.Badal Isytimal 4.Badal yg maknanya seperti ma'thuf nya بل ,(yg disebut badal mubayin).

وَذَالِلْاِضْرَابِ اعْزُاِنْ قَصْدًا صَحِبْ *

وَدُوْنَ قَصْدٍ غَلَطٌ بِهٖ سُلِبْ

※ Badal yg seperti ma'thuf nya bal (badal mubayyin) itu dibagi dua: apabila mengucapkan mubdal minhunya disengaja, maka dinamakan badal idhrob, dan apabila mengucapkan mubdal minhunya tidak sengaja (karna terpeleset lisan / lupanya hati) maka dinamakan badal ghoad.

كَزُرْهُ خَالِدًا وَقَبِّلْهُ الْيَدَا * وَاعْرِفْهُ حَقَّهُ وَخُذْ نَبْلاً مُدٰى

※ Seperti contoh زُرْهُ خَالِدًا dan seterusnya.

وَمِنْ ضَمِيْرِالْحَاضِرِالظَّاهِرِلاَ *

تُبْدِلْهُ اِلاَّمَا اِحَاطَةً جَلاَ

※ Mubdal minhu yg berupa dzomir hadlir (mutakallim / mukhotob) itu tidak boleh diberi badal Dengan isim dhohir, kecuali jika berupa (badal muthobiq) yg menunjukan arti syumul (menyeluruh).

اَوِاقْتَضٰي بَعْضًا اَوِاشْتِمَالاَ * (٥٧٠)

كَاِنَّكَ ابْتِهَاجَكَ اسْتَمَالاَ

※ Atau terdiri dari badal ba'dl minkul / terdiri dari badal Isytimal.

وَبَدَلُ الْمُضَمَّنِ الْهَمْزَيَلِيْ * هَمْزًاكَمَنْ ذَااَسَعِيْدٌ اَمْ عَلِيْ

※ Mubdal minhu yg berupa lafadz yg mengandung makna istifham, maka badannya harus bersamaan Hamzah istifham.

وَيُبْدَلُ الْفِعْلُ مِنَ الْفِعْلِ كَمَنْ *

يَصِلْ اِلَيْنَا يَسْتَعِنْ بِنَا يُعَنْ

※ Fi'il itu bisa menjadi badal dari minhu yg berupa fi'il seperti contoh من يصل الينا يستعن بنا يعن.

=============SELESAI============

Alfiyyah Ibnu MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang