اٰخِرَمَقْصُوْرٍ تُثَنِّى اجْعَلْهُ يَا *
اِنْ كَانَ عَنْ ثَلاَثَةٍ مُرْتَقِيَا
※ Isim maqshur ketika di tasyniyah kan,huruf akhirnya harus diganti ya', apabila isim maqshur tersebut hurufnya lebih dari 3.
كَذَاالَّذِيْ الْيَا اَصْلُهُ نَحْوُالْفَتٰى *
وَالْجَامِدُالَّذِيْ اُمِيْلَ كَمَتٰى
※ (Begitu pula huruf akhirnya diganti ya') apabila isim maqshur itu ada 3 huruf yg alifnya asalnya dari ي, seperti أَلْفَتٰى, begitu pula apabila lafadznya jamid (tidak di ketahui apakah alifnya asalnya dari و / ي ) serta bisa dibaca imalah seperti lafadz مَتٰى.
فِيْ غَيْرِذَا تُقْلَبُ وَاوَ نِ الْاَلِفْ * (٧٨٠)
وَاَوْلِهَا مَاكَانَ قَبْلُ قَدْ اُلِفْ
※ Selainnya isim maqshur yg telah di sebutkan, ketika di tasyniyah kan alifnya diganti و, lalu serta alamat tasniyah yg telah di ketahui (Alif & nun ketika rofa,dan ya' & nun ketika nasob & jar).
وَمَأكَصَحْرَاءَ بِوَاوٍ ثُنِّيَا * وَنَحْوِ عِلْبَاءٍ كِسَاءٍ وَحَيَا
※ Isim mamdud (yg hamzahnya pergantian dari Alif ta'nis) seperti صَحْرَاءُ ketika di tasyniyah kan hamzahnya diganti و, sedangkan sesamanya lafadz عِلْبَاءٌ (lafadz yg hamzahnya asalnya و) dan sesamanya كِسَاءٌ (lafadz yg hamzahnya asalnya ي) ketika di tasniyah kan diperbolehkan 2 wajah.
بِوَاوٍ اَوْهَمْزٍ وَغَيْرَمَا ذُكِرْ *
صَحِّحْ وَمَا شَذَّ عَلٰى نَقْلٍ قُصِرْ
※ Yaitu Hamzah nya diganti و / ditetapkan berupa Hamzah,selain lafadz tersebut diatas maka Hamzah nya tetapkanlah, sedangkan isim maqsur & isim mamdud ketika di tasniyah kan tdk sesuai aturan diatas itu hukumnya syadz (keluar dri qoidah) dan sama'i.
وَاحْذِفْ مِنَ الْمَقْصُوْرِ فِيْ جَمْعٍ عَلٰى *
حَدِّالْمُثَنّٰى مَابِهٖ تَكَمَّلاَ
※ Isim maqsur itu jika di jamakan mudzakar salim (disebut juga jama' alla haddil mutsanna) maka Alif maqsur nya harus dibuang.
وَالْفَتْحُ اَبْقِ مُشْعِرًا بِمَا حُذِفْ *
وَاِنْ جَمَعْتَهُ بِتَاءٍ وَاَلِفْ
※ Dan huruf yg terletak sebelumnya Alif tetap dibaca fathah untuk menunjukan bahwa huruf yg dibuang adalah Alif, sedangkan apabila dijama'kan dengan Alif & ta' (jama muannas salim).
فَالْاَلِفَ اقْلِبْ قَبْلَهَا فِى التَّشْنِيَةْ * (٧٨٥)
وَتَاءَ ذِى التَّا اَلْزِمَنَّ تَنْحِيَةْ
※ Maka gantilah Alif maqsur sebagaimana pergantian ketika di tasniyah kan dan buang lah pada ta' ta'nis.
وَالسَّالِمَ الْعَيْنِ الثَّلاَثِيْ اسْمًا اَنِلْ *
اِتْبَاعَ عَيْنٍ فَاءَهُ بِمَا شُكِلْ
※ Isim tsulasi yg muannas, baik yg akhirnya berupa ta' ta'nis atau tidak,yg berupa 'ain fi'il nya berupa huruf shohih.
اِنْ سَاكِنَ الْعَيْنِ مُؤَنَّثًا بَدَا * مُخْتَسَّمًا بِالتَّاءِ اَوْمُجَرَّدَا
※ Yg mati itu ketika di jamakan muannas salim maka harokatnya 'ain fi'il di ikutkan harokatnya fa' fi'il (itba').
وَسَكِّنِ التَّالِيَ غَيْرَالْفَتْحِ اَوْ *
خَفِّفْهُ بِالْفَتْحِ فَكُلًّا قَدْ رَوَوْا
※ Dan apabila fa' fi'il berharokat selain fathah (dhommah & kasroh), maka 'ain fi'ilnya bisa di sukun dan di iringankan harokatnya dg berupa fathah (tahfif).
وَمَنَعُوْااِتْبَاعَ نَحْوِ ذِرْوَةْ * وَزُبْيَةٍ وَشَذَّ كَسْرُ جِرْوَةْ
※ Para ulama mencegah membaca itba' (mengikuti harokat 'ain fi'il pada fa' fi'il ) pada sesamanya lafadz ذِرْوَةٌ dan زُبْيَةٌ dan dihukumi syadz membaca kasroh pada lafadz جِرْوَة.
وَنَادِرٌ اَوْذُوْاضْطِرَارٍ غَيْرُمَا * (٧٩٠)
قَدَّمْتُهُ اَوْلِاُنَاسِ نِ انْتَمٰى
※ Jama' muannas salim yg tidak sesuai ketentuan diatas itu hukumnya ada 3 yaitu ; 1.Nadir (langak,sedikit terjadi) 2.Dhorurot syiir, 3.Dinisbatkan pada golongan tertentu.
=============SELESAI============
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfiyyah Ibnu Malik
Storie breviPengarang alfiyyah: Al imam abi Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Malik Al andalusiy. Dibaca,kasih vote & komentar,oke😉 Nb: Mohon Maaf temen" jika ada kesalahan dalam penulisanya, maupun itu berupa harokat,huruf,atau penjelasannya yg kurang pas, M...