BAB AMIL JAZM

25 1 0
                                    

بِلاَ وَلاَمٍ طَالِبًا ضَعْ جَزْمَا * (٦٩٥)

فِيْ الْفِعْلِ هٰكَذَا بِلَمْ وَلَمَّا

※ Fi'il mudhorik itu harus dibaca jazm bila kemasukan Amil jazm yaitu : 1.Lam yg menunjukan tholab, 2.لا yg menunjukan tholab, 3.لم nafi, 4.لمّا Nafi.

وَجْزِمْ بِاِنْ وَمَنْ وَمَا وَمَهْمَا * اَيٍّ مَتَي اَيَّانَ اَيْنَ اِذْمَا

※ Jazm kanlah dengan menggunakan اِنْ، مِن،ْ مَا، مَهْمَا، ايٌ، مَتٰى، اَيَّانا، اِذْمَا.

وَحَيْثُمَا اَنّٰى وَحَرْفٌ اِذمَا *

كَاِنْ وَبَاقِى الْاَدَوَاتِ اَسْمَا

※ Haitsuma dan Anna pada 2 fi'il yg didahulukan namanya fi'il syaradz yg setelahnya dinamakan fi'il jaza' & syarad.

فِعْلَيْنِ يَقْتَضِيْنَ شَرْطٌ قُدِّمَا *

يَتْلُوالْجَزَاءَ وَجَوَابًا وُسِمَا

※ Amil اذما itu kalimat huruf seperti إن sedangkan Amil2 yg lainnya itu kalimat isim.

وَمَاضِيَيْنِ اَوْمُضَارِعَيْنِ * تُلْفِيْهِمَا اَوْمُتَخَالِفَيْنِ

※ Fi'il syarad & fi'il jawab itu ada ya keduanya berupa fi'il madhi, / keduanya berupa fi'il mudhorik, atau keduanya berbeda (yg satu berupa fi'il madhi & yg lain berupa fi'il mudhorik).

وَبَعْدَ مَاضٍ رَفْعُكَ الْجَزَاحَسَنْ * (٧٠٠)

وَرَفْعُهُ بَعْدَ مُضَارِعٍ وَهَنْ

※ Jawab / jaza' (yg berupa fi'il mudhorik ) yg terletak setelah syarat yg berupa fi'il madhi itu di perbolehkan dibaca rofa dan dihukumi Hasan, sedangkan apabila terletak setelah syarat yg berupa fi'il mudhorik membaca rofa hukumnya dhoif (lemah).

وَاقْرُنْ بِفَاحَتْمًا جَوَابًا لَوْجُعِلْ *

شَرْطًا لاِنْ اَوْغَيْرِهَا لَمْ يَنْجَعِلْ

※ Jika jawab Tidka bisa dijadikan syarat / sesamanya, maka jawab harus bersamaan dg fa' jawab.

وَتَخْلُفُ الْفَاءَ اِذَاالْمُفَاجَاَةْ * كَاِنْ تَجُدْ اِذَا لَنَا مُكَافَأَةْ

※ Fa' jawab itu bisa diganti dg اذا Al fujaiyyah seperti ان تجد اذالنا مكافاة (apabila kamu akan berderma, tiba" kami mendapat pemberian).

وَالْفِعْلُ مِنْ بَعْدِالْجَزَا اِنْ يَقْتَرِنْ *

بِالْفَااَوِالْوَاوِ بِتَثْلِيْثٍ قَمِنْ

※ Fi'il mudhorik yg bersamaan fa' / و yg terletak setelah jawabnya syarat itu di perbolehkan 3 wjah (rofa,  nasob, jazm).

وَجَزْمٌ اَوْنَصْبٌ لِفِعْلِ نِ اثْرَفَا *

اَوْوَاوِ نِ انْ بِالْجُمْلَتَيْنِ اكْتُنِفَا

※ Jika fi'il mudhorik yg bersamaan fa' / و tersebut berada diantara fi'il syarat & fi'il jawab, maka di perbolehkan dibaca jazm dan nasob.

وَالشَّرْطُ يُغْنِى عَنْ جَوَابٍ قَدْعُلِمْ * (٧٠٥)

وَالْعَكْسُ قَدْيَأْتِيْ اِنِ الْمَعْنَى فُهِمْ

※ Syarat terkadang tidak membutuhkan pada jawab yg sudah diketahui, begitu pula sebaliknya (menyebutkan jawab tanpa syarat) itu di perbolehkan apabila maknanya bisa di faham.

وَاحْذِفْ لَدٰي اجْتِمَاعِ شَىرْطٍ وَقَسَمْ *

جَوَابَ مَا اَخَّرْتَ فَهْوَ مُلْتَزَمْ

※ Apabila syarat & qosam tidak berkumpul, maka wajib membuang pada jawab dari (syarat / qosam) yg  penyebutnya di akhirkan.

وَاِنْ تَوَالَيَا وَقَبْلُ ذُوْخَبَرْ *

فَالشَّرْطَ رَجِّحْ مُطْلَقًا بِلاَحَذَرْ

※ Apabila syarat & qosam berkumpul, dan sebelumnya didahului lafadz yg membutuhkan Khobar, maka yg di unggulkan yaitu menyebutkan jawabnya syarat secara muthlaq (baik penyebutan nya di dahului qosam / di akhirkan).

وَرُبَّمَا رَجِّحَ بَعْدَ قَسَمِ * شَرْطٌ بِلاَذِيْ خَبَرٍ مُقَدَّمِ

※ Terkadang syarat yg terletak setelah qosam itu lebih di unggulkan, dg tanpa di dahului lafadz yg membutuhkan Khobar.

=============SELESAI============

Alfiyyah Ibnu MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang