Bab Nakiroh & Ma'rifat

270 13 0
                                    

             (النكرة والمعرفة) 
                                    ____________

نَكِرَةٌ قَابِلُ اَلْ مُؤَثِّرَا * اَوْوَاقِعٌ مَوْقِعَ مَا قَدْ ذُكِرَا

Isim nakiroh yaitu kalimat isim yg menerima Al,yg memberi atsar (menyebabkan) kema'rifatan isim tersebut atau kalimat isim yg menempati tempatnya isim lain yg menerima Al.

وَغَيْرُهُ مَعْرِفَةٌ كَهُمْ وَذِيْ *

وَهِنْدَ وَابْنِيْ وَاْلغُلَامِ وَالَّذِيْ

Selain isim nakiroh dinamakan isim ma'rifat,yg pembagiannya ada enam yaitu: 1.isim dzomir seperti lafadz همْ 2.isim isyaroh seperti ذيْ
3.isim alam seperti هندٌ
4.lafadz yg di idhofahkan pd isim ma'rifat seperti ابنى
5.isim yg kemasukan Al seperti الغلام
6.isim maushul seperti الذي

فَمَالِذِيْ غَيْبَةٍ اَوْحُضُوْرِ * كَأَنْتَ وَهْوَ سَمِّ بِالضَّمِيْرِ

Kalimat isim yg menunjukan arti seseorg yg memiliki keadaan ghoib atau hadir seperti lafadz انت (kamu) & هو (dia) itu di namakan isim dzomir.

وَذُواتِّصَالٍ مِنْهُ مَالَا يُبْتَدَا * (٥٥)

وَلَا يَلِيْ اِلَّااخْتِيَارًا اَبَدَا
Dzomir muttashil yaitu isim dzomir yg tidak bisa di jadikan permukaan ucapan (mubtada)& tidak bisa terletak setelah الا di dalam keadaan ihtiyar.

كَالْيَاءِ وَالْكَافِ مِنِ ابْنِيْ اَكْرَمَكْ *

وَاْليَاءِ وَاْلهَا مِنْ سَلِيْهِ مَامَلَكْ

Seperti isim dzomir yg berupa huruf ya' dan kaf,dari lafadz ابنى اكرمك & seperti isim dzomir yg berupa huruf ya' dan ha' dari lafadz سليه ماملك (mintalah km perempuan pada suamimu,pada sesuatu yg telah ia miliki).

وَكُلُّ مُضْمَرٍ لَهُ اْلبِنَا يَجِبْ *

وَلَفْظُ مَا جُرَّ كَلَفْظِ مَا نُصِبْ

Setiap isim dzomir itu wajib di mabnikan,sedang lafadznya isim dzomir yg mahal jar  itu sama dengan lafadznya isim dzomir yg mahal nashob.

لِلرَّفْعِ وَالنَّصْبِ وَجَرِّنَا صَلَحْ *

كَاعْرِفْ بِنَا فَاِنَّنَا نِلْنَااْلمِنَحْ

Isim dzomir نا itu digunakan untuk dzomir mahal rofak, nashob,jar seperti اِعرف بنا (jar) فاننا (nashob) & نلنا المنح (rofak).

وَاَلِفٌ وَاْلوَاوُ وَالنُّوْنُ لِمَا * غَابَ وَغَيْرِهٖ كَقَامَ وَاعْلَمَا

Alif,wawu & nun itu bisa di gunakan untuk dzomir ghoib dan selainnya (mukhotob) seperti lafadz قاما & واعلما

وَمِنْ ضَمِيْرِالرَّفْعِ مَا يَسْتَتِرُ * (٦٠)

كَافْعَلْ اُوَاْفِقْ نَغْتَبِطْ اِذْ تَشْكُرُ

Sebagian dari dzomir muttashil rofa ada yg berupa dzomir yg tersimpan (dzomir muttasil) seperti lafadz اِفْعَل (setiap fi'il Amr mufrod mukhotob). اوافق (setiap fi'il mudhorik yg dimulai dg huruf Hamzah ) نغتبط،تشكر (setiap fi'il mudhorik yg dimulai dg huruf nun dan ta' yg menunjukan muhotob).

وَذُوارْتِفَاعٍ وَانْفِصَالِ اَنَا هُوْ * وَاَنْتَ وَاْلفُرُوْعُ لاَ تَشْتَبِهُ

Lafadznya dzomir munfasil yg rofa adalah انا (menunjukan mutakalim), هو (menunjukan ghoib), & انتَ (untuk mukhotob) & mencabangkan tiga lafadz tersebut tidak ada keserupaan.

وَذُوانْتِصَابٍ فِى انْفِصَالٍ جُعِلاَ *

اِيَّايَ وَالتَّفْرِيْعُ لَيْسَ مُشْكِلاَ

Lafadznya dzomir munfasil yg nasob adalah اياي,  sedang mencabangkanya tdk ada kesulitan.

وَفِي اخْتِيَارٍ لاَ يَجِئُ اْلمُنْفَصِلْ *

اِذَا تَأَتّٰى اَنْ يَجِئَ اْلمُتَّصِلْ

Dan didalam keadaan ihtiyar tdk boleh mendatangkan dzomir munfasil,selama masih bisa mendatangkan dzomir muttasil.

وَصِلْ اَوِافْصِلْ هَاءَ سَلْنِيْهِ وَمَا *

اَشْبَهَهُ فِى كُنْتُهُ اْلخُلْفُ انْتَمٰى

Buatlah dzomir muttasil atau dzomir munfasil pada ha'nya lafadz سلنيه dan setiap lafadz yg menyerupainya, sedang di dalam ha'nya lafadz كنته para ulama terjadi khilaf (perbedaan pendapat).

كَذَاكَ خِلْتَنِيْهِ وَاتِّصَالاَ *(٦٥)

اَخْتَارُ غَيْرِى اخْتَارَالْاِنْفِصَالاَ

Begitu pula terjadi khilaf pada ha'nya lafadz خلتنيه,sedangkan saya (dalam dua bab lafadz tersebut)memilih menggunakan dzomir muttasil,sedang selainnya saya(imam sibaweh dan kebanyakan ulama)memilih menggunakan dzomir munfasil.

وَقَدِّمِ اْلاَخَصَّ فِي اتِّصَالِ *

وَقَدِّمَنْ مَا شِئْتَ فِي انْفِصَالِ

Dahulukan isim dzomir yg lebih khusus(dari dzomir yg ada pada 3 babnya lafadz di atas) di dalam dzomir muttasil. Dan di dahulukan isim dzomir yg kamu kehendaki(yg lebih khusus atau tidak) di dalam dzomir munfasil.

وَفِي اتِّحَادِالرُّتْبَةِ اْلزَمْ فَصْلاَ *

وَقَدْ يُبِيْحُ الْغَيْبُ فِيْهِ وَصْلاَ
Dan di dalam dua dzomir yg sama di dalam derajatnya kekhususanya maka tetapkanlah dzomir yg kedua berupa dzomir munfasil,sedang apabila tunggal dalam derajatnya didalam dzomir ghoib maka boleh dzomir yg kedua berupa dzomir muttasil.

وَقَبْلَ يَاالنَّفْسِ مَعَ الْفِعْلِ الْتُزِمْ *

نُوْنُ وِقَايَةٍ وَلَيْسِىْ قَدْ نُظِمْ

Tetapkanlah nun wiqoyah sebelumnya ya' mutakalim,jika ada kalimat fi'il yg bertemu ya' mutakallim, dan nun wiqoyah yg terdapat dlm lafadz ليسى di buang karena dhorurot nadzom.

وَلَيْتَنِىْ فَشَا وَلَيْتِيْ نَدَرَا *

وَمَعْ لَعَلَّ اعْكِسْ وَكُنْ مُخَيَّرَا

Mengucapkan lafadz ليتني (dg menetapkan nun wiqoyah) itu hukumnya masyhur, dan lafadz ليتي (dg membuang nun wiqoyah itu hukumnya nadzar jarang terjadi).
Dan bersamaan dg لعل baliklah hukum yg ada pada ليت (yaitu di ucapkan لعلي masyhur, لعلني nadzar).

فِي الْبَاقِيَاتِ وَاضْطِرَارًا خَفَّفَا *(٧٠)

مِنِّي وَعَنِّيْ بَعْضَ مَنْ قَدْ سَلَفَا

Dan pilihlah (dg memasang nun wiqoyah atau membuangnya) didalam selainnya لعل،ليت (seperti لكن،أن،إن،كأن) dan didalam keadaan dhorurot sebagian ulama salaf membaca tahfif (membuang nun wiqoyah) di dalam lafadz مني dan عني.

وَفِيْ لَدُنِّيْ لَدُنِىْ قَلَّ وَفِيْ *

قَدْنِيْ وَقَطْنِيْ الْحَذْفُ اَيْضًا قَدْ يَفِيْ

Lafadz لدني (tanpa nun wiqoyah) yg menjadi lughotnya lafadz لَدُنِّى (dg nun wiqoyah) itu hukumnya sedikit (qolil) didalam lafadz قَدْنِي dan قَطْنِي.
Pembuatan nun wiqoyah itu juga terkadang terjadi (hukumnya qolil).

================================
                  والله اعلم بالصواب.

Alfiyyah Ibnu MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang