Behind the Devil © Kelompok 2
Chapter 07
Written by Naraifah_
Pagi ini Zeva kembali terlambat ke sekolah karena ia telat bangun. Semalam ia memaksa Sarka untuk menemaninya bergadang, sebagai hukuman karena Sarka menolak membantunya.Zeva melompati pagar belakang sekolah yang cukup tinggi dengan lihainya. Ia sudah terbiasa memanjat pagar tinggi ini, jadi ia tak mengalami kesulitan walau ia mengenakan rok selutut.
Zeva berjalan dengan santai di koridor menuju kelas sembari mendengarkan musik dari handsetnya.
"Zeva!" teriakan yang cukup kencang menggema di koridor sekolah yang sepi. Namun sayangnya sang empu pemilik nama tidak mendengar karena ia mengenakan headset yang sedang mengalunkan sebuah musik dengan volume kencang.
Bu Mela yang merasa di abaikan langsung mempercepat langkahnya menuju Zeva yang masih asik mendengarkan musik dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku hoodie.
"Apaan, sih!" ucap Zeva saat merasakan headsetnya dicabut secara paksa dari telinga.
Zeva melirik ke arah kanan, dan menemukan Bu Mela yang tengah melipat tangannya di atas dada dengan raut wajah marah.
"Eh, Bu Mel," ucap Zeva, memperagakan orang yang terkejut.
"Ze—"
"Morning, Bu," sapa Zeva sambil tersenyum sedikit sinis. Ingat sedikit.
"Kamu kesiangan lagi?!" tanya Guru BK itu dengan nada yang cukup tinggi.
"Menurut Ibu?"
Bu Mela memijat keningnya pusing pun bingung bagaimana lagi menghadapi siswi dihadapannya, "Lari keliling lapangan sebanyak tiga putaran!"
"Gak mau," tolak Zeva cepat. "Capek tau, bu. Ibu gak berperikesiswaan banget, deh,"
"Empat putaran,"
"Idih. Si Ibu malah nambahin,"
"Lima putaran,"
"Gimana, sih, bu!" kesal Zeva.
"Lima atau saya tambah lagi?!" Bu Mela sudah sangat emosi di pagi buta seperti ini, dan semua itu adalah ulah murid langganan BK nya, Zeva.
KAMU SEDANG MEMBACA
02:Behind The Devil✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok2 ••• Ini tentang masa ketika sang antagonis menjadi pemeran utama. Ini tentang masa ketika perjuangan tak hanya berarti mengikhlaskan, tapi juga mendapatkan. Ini tentang seseorang yang berharap s...