BTD - 38

708 44 2
                                    

Behind the Devil © Kelompok 2

Chapter 38

Written by Tereya22 MaharaniAraa_Naraifah_

Written by Tereya22 MaharaniAraa_Naraifah_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gavin. Kamu bisa ke rumah?"

Kalimat terakhir Zeva terus tengiang-ngiang dibenak Gavin, bukan tanpa alasan tapi suara parau dan kata 'aku' yang digunakan gadis itu membuat Gavin diambang kekhawatiran.

Tanpa memperdulikan kondisi jalan Gavin melajukan motornya dengan kecepatan penuh, satu hal yang saat ini ia fikirkan hanyalah bagaimana agar ia sampai lebih cepat di rumah sang gadis.

Cittt

Decitan rem yang di tarik cepat terdengar tepat di saat Gavin memarkirkan motornya secara asal di halaman rumah Zeva.

"Zeva!" panggil Gavin yang langsung membuka pintu dan masuk begitu saja ke dalam rumah sang pacar.

"Zeva!" Langkah lebar Gavin terhenti mendadak ia terpaku melihat Zeva yang sudah tergeletak di lantai.

Tanpa aba-aba Gavin berlari menghampiri tubuh rapuh itu. Ia menggendong Zeva ke sofa dan Gavin semakin khawatir saat melihat wajah pucat dan peluh yang membasahi wajah kekasihnya.

Suara Gavin yang cukup keras rupanya menarik perhatian para asisten rumah tangga yang tengah sibuk di dapur. Para asisten itu langsung berlari menuju ke sumber suara, dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat Zeva yang tergeletak lemah di pangkuan seorang pria yang mereka yakini adalah pacar sang majikan.

"N-non Zeva kenapa?" tanya salah satu Asisten rumah tangga Zeva dengan raut khawatir yang tercetak jelas di wajah keriputnya.

Gavin yang mendengar suara asisten rumah tangga itu langsung memandang mereka tajam seraya berkata, "Kalian ini ngapain aja, hah! Zeva kenapa bisa sampai seperti ini?!" bentak Gavin tanpa perduli jika orang dihadapannya ini adalah seorang wanita.

"M-maaf, Den kami tidak tau jika Nona Zeva pingsan," jawab salah satu dari mereka gugup karena aura Gavin yang cukup mengerikan.

"Omong kosong! Cepat hubungi Dokter!" titah Gavin kalap.

Asisten rumah tangga  itu pun berlari kecil ke arah telfon rumah dan sesegera mungkin menghubungi Dokter seperti perintah Gavin. Namun sayangnya, bukannya menghubungi dokter, Asisten rumah tangga itu malah menghubungi orang lain.

Gavin terus mengelus pelan pipi Zeva, berharap gadis itu membuka mata dan memakinya.

Demi tuhan! Gavin rela jika harus terus mendengar makian dan umpatan Zeva di banding melihat gadisnya terbaring lemah begini.

02:Behind The Devil✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang