BTD - 25

780 51 13
                                    

Behind the Devil © Kelompok 2

Chapter 25

Written by Naraifah_ MandaVire

Tak terasa ini adalah hari terakhir mereka menjadi relawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa ini adalah hari terakhir mereka menjadi relawan. Acara pentas seni kemarin juga berjalan lancar.

Tak ada yang spesial selama ia di sini, semuanya tak jauh dari memberi kebahagiaan, dan perhatian pada anak-anak yang ada di panti asuhan.

Begitu pula yang ada di pikiran Zeva. Tak ada yang spesial. Tapi entah kenapa, detak jantungnya kini berpacu kencang, sesuatu berterbangan di perutnya, dan mukanya memerah padam.

Zeva tak paham kenapa. Namun sekelebat bayangan menghantuinya. Apakah mungkin karena kejadian petang, saat Zeva memutuskan untuk mencari angin malam?

Flashback On.

Zeva duduk di halaman panti sembari meminum soda. Gadis itu tak bisa tidur, karena baginya berada di tempat ini membuatnya sesak. Sangat sesak.

Setiap orang saling merangkul, bercanda tawa, dan mengandalkan. Zeva tak suka. Hal seperti itu masih tampak rancu bagi orang sepertinya. Karena itu, berada di sini membuatnya tak nyaman dan tak bisa tidur.

"Gue pengen cepat pulang. Demi apa gue rindu gangguin anak orang."

Zeva terus bergumam dan meminum sodanya, sampai tak sadar bawah seseorang duduk dengan santai di sampingnya, bahkan tanpa rasa bersalah meneguk minumannya.

"Setan!" maki Zeva.

Orang yang tak lain adalah Gavin itu menoleh. "Belum tidur?"

Zeva berdecak, tak berniat menjawab dan hanya diam menatap ke depan. Sialan! Gavin sekali lagi menganggu waktu berharganya. Dasar cowok gila.

"Lo ngapain di sini?" Gavin membuka suara, menyerahkan botol soda yang langsung diambil kembali oleh sang empu yang punya.

"Gak boleh?" skartis Zeva.

Gavin tertawa, cowok itu menopang badannya dengan dua tangan di belakang, menatap langit yang dipenuhi bintang sembari berceloteh panjang lebar.

"Lo liat bintang itu. Itu menggambarkan perasaan manusia, terlihat dekat, namun sulit digapai."

"Lo mending diam, deh. Gue gak nanya,"

Tak memperdulikan Zeva, Gavin terus bercerita, "kalau kata Bunda gue, sebenarnya hidup itu indah, cuma manusianya aja yang gak pandai menikmati hidup."

"Sumpah! Gue gak nanya dan gak mau tahu!"

"Tapi yang namanya manusia suka lupa, dan ngerasa cuma dia yang paling menderita. Padahal kenyataannya gak."

02:Behind The Devil✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang