BTD - 41

812 51 0
                                    

Behind the Devil © Kelompok 2

Chapter 41

Written by MandaVire

Written by MandaVire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciiit.

Bunyi decitan pintu terdengar pilu. Zeva menutup matanya, menarik nafas dalam dan aroma kenangan mencuak seketika.

Gadis itu melangkahkan kaki, berusaha tegar padahal kaki saja tampak tak mampu menopang badan yang bergetar.

Zeva mengeratkan kepalan tangannya, ia telah masuk sepenuhnya ke dalam ruangan penuh kenangan ini, tapi tetap tak berani membuka mata.

Iya, Zeva berbohong. Ia berbohong dengan mengatakan tak masalah baginya kemari. Tentu saja bermasalah. Sangat malah.

Manusia mana yang tak takut pada ruangan yang menjadi saksi bisu kematian orang yang mereka sayang. Tidak ada, pun itu pula yang dirasakan Zeva.

"Ayo, Zev. Lo cuma butuh ambil itu,  terus lo pergi dari sini." Zeva bergumam.

Gadis itu berjalan di kegelapan, berusaha mencapai tombol lampu di ujung pintu.

Tak.

Ruangan gelap gulita berubah menjadi penuh cahaya, membuat Zeva perlahan membuka mata dan terus meyakinkan diri bahwa ia akan baik-baik saja.

"Jangan! Jangan bunuh Papa!"

"Mama!"

Zeva menggelengkan kepalanya kala sekelebat bayangan datang menggerogoti pikiran. Gadis itu buru-buru berjalan, dan menyapu bersih semua ruangan untuk mencari barang yang ia inginkan.

Kasur, meja, lemari, semua sudah Zeva telusuri. Namun, barang yang ia inginkan tak kunjung ia jumpai.

"Shit! Dimana, sih?!" teriak Zeva putus asa. Nafas gadis itu mulai sesak, ia semakin merasa tak sanggup berada di ruangan ini.

"Ayo, Zeva! Ingat dimana lo letak barang itu!"

Zeva menggigit kukunya cemas, menutup mata dan berusaha bertahan menelusuri masa lalu dibalik kegelapan.

Semakin gencar Zeva berusaha mengingat, semakin kuat pula ia menggigit kukunya, hingga Zeva tak sadar kukunya patah.

"Argh!"

"Zeva!" Sarka datang tepat setelah Zeva berteriak kesakitan.

Cowok itu langsung mengambil tangan Zeva yang berdarah, membersihkan noda dan menghembusnya perlahan.

Zeva terpaku, Sarka memperlakukannya hati-hati, bak ia adalah kaca yang bisa pecah kapan saja.

"Kan udah gue bilang lo gak usah kesini!" Sarka menatap Zeva cemas.

02:Behind The Devil✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang