BTD - 37

670 51 0
                                    

Behind the Devil © Kelompok 2

Chapter 37

Written by MandaVire

Zeva terus menatap hadiah dari Gavin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zeva terus menatap hadiah dari Gavin.

Pagi sudah berganti malam, ia bahkan sudah pulang dari berbagai kesibukan di rumah Tante Bela. Namun mata Zeva tetap tertuju pada 'titipan' yang Gavin berikan.

Zeva mengangkat alis, menyentuh benda berbulu itu perlahan.

"Jadi Gavin jadiin lo hadiah gue?" Zeva bergumam, menatap heran pada makhluk berbulu di depannya.

"Kelinci? Seorang Zeva disuruh jadi babu kelinci? Seriously?"

Zeva berdecak sebal, ia menghempaskan badan ke sofa dan menghela nafas. Menatap sekeliling ruang tamunya yang sudah rapi.

Jujur ... Zeva sebenarnya tadi malas pulang ke rumah, karena Zeva tahu rumahnya berantakan. Tapi ternyata? Saat Zeva kembali, rumahnya bahkan sudah sebersih rumah baru.

Siapa lagi, sepertinya Sarka pelakunya.

Zeva beranjak, membawa kelinci berwarna putih dan kandangnya itu ke taman belakang. Zeva meletakkan kelincinya di ujung ruangan, berjongkok dan memberikan atensi penuh pada makhluk berbulu itu.

"Sayang banget, besok lo harus gue pulangkan ke Gavin. Gue gak ada waktu ngurusin lo."

Mulut dan tindakan Zeva berlawanan, ia terus mengeluh tapi tangannya asik memberikan sepotong wortel pada peliharaannya.

Tanpa sadar seutas senyum terbentuk dari bibir merah Zeva. Melihat kelinci putih nan lucu, dengan hidung dan mulut yang tak berhenti bergerak lincah.

Zeva tertawa ringan, seketika merasa hangat, merasa bahwa ia dibutuhkan, paling tidak oleh kelinci kecil ini.

Setelah selesai memberi makan, Zeva pun berdiri. Ia menatap kelinci itu tajam, "ingat. Selama di sini, lo jangan nyusahin gue. Oke?"

Saat Zeva hendak beranjak ke kamar, sebuah panggilan masuk. Sang empu mengeluarkan ponselnya di saku celana dan membaca rentetan nama yang tertera.

"Halo?"

Zeva menghela nafas, suara riang Gavin langsung memasuki indera pendengarannya.

"Apa?" jutek Zeva.

"Hadiah gue dah nyampai?"

Gadis itu berusaha menahan senyum yang tanpa sadar terbentuk dari bibir merah meronanya, dan mendudukkan diri di sofa.

"Hadiah? Lo ngasih gue hadiah?"

Gavin terdengar kaget di seberang sana, Zeva bahkan dapat mendengar sang empu bertanya pada Bundanya, dan hal sederhana itu kembali membawa tawa bagi Zeva.

02:Behind The Devil✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang