#LavenderWritersSeason4
#TemaMemperjuangkan
#Kelompok2
•••
Ini tentang masa ketika sang antagonis menjadi pemeran utama.
Ini tentang masa ketika perjuangan tak hanya berarti mengikhlaskan, tapi juga mendapatkan.
Ini tentang seseorang yang berharap s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Muncak aja, yuk?"
"Gak,"
"Ih, Sarka. Ayolah!"
"Gak, gue jadi panitia."
"Udah gak papa. Bilang aja lo lagi sakit."
Sarka berdiri, mengambil jaket di kursi dan menatap Zeva datar. Niatnya menemani Zeva sarapan malah hancur berantakan karena gadis itu meminta sesuatu yang tak bisa Sarka kabulkan.
"Lo manggil gue kesini cuma untuk ngajakin gue bolos?"
Zeva berdecih dan melipat tangannya di dada. "Gak. Gue mau ngajakin lo ke pelaminan."
Sarka menghela nafas. "gue jadi panitia, Zeva."
Zeva berdecak. Jika Sarka sudah menyebut namanya begitu, itu berarti Zeva tak akan bisa lagi melawan.
Cih. Dasar manusia menyebalkan.
Zeva berdiri. "Ya udah. Besok gue pergi sendiri aja."
Zeva langsung pergi meninggalkan Sarka yang masih diam di posisinya. Namun—
"Lo serius gak mau datang besok?" Sarka menahan tangan Zeva.
Zeva menoleh. "Datang ke mana? Pesta dansa penuh dosa itu? Gak!"
"Walaupun jadi pasangan gue?" tanya Sarka tiba-tiba. Menatap Zeva dengan tatapan yang sulit diartikan.
Zeva menatap Sarka tak habis pikir. Ia melepas genggaman tangan Sarka kasar. "V BTS pun yang ngajak gue, gue tetap gak mau!"
***
Zeva berjalan memasuki kelasnya dengan sumpah serapah yang terus ia lontarkan pada Sarka. Niat awalnya untuk mengajak Sarka ke puncak agar bisa mentraktirnya terpaksa ia urungkan.
Cowok itu jual mahal, dan tak mau pergi bersamanya.
"Cih. Bisa-bisanya tuh cowok ngajak gue jadi pasangannya di dance party. Ya, kali gue mau! Sampai kiamat juga gue gak mau jadi gandengan Sarka!"
Zeva terus berjalan dengan mulut penuh sumpahan hingga tak sadar bahwa seseorang dengan buku bertumpuk di tangan berjalan ke arahnya.
Dan—
Duk.
Zeva dan orang itu bertemu.
Tumpukan buku yang diangkutnya jatuh seketika. Dan Zeva? Tenang. Cewek itu selamat karena sang penabrak langsung menahan tubuhnya.
