Behind the Devil © Kelompok 2
Chapter 11
Zeva segera menutup pintu UKS. Ia berjalan ke salah satu bankar diujung dan duduk sembari berusaha meredakan tawa.
Astaga, ia hampir saja tertawa keras di lobi tadi. Untung ada UKS di depan.
"Gue puas."
Zeva mengingat kejadian tadi dan kembali tertawa. Bahkan tanpa sadar sampai mengeluarkan air mata.
"Aira, Aira. Gak bisa ngomong kan tuh anak." Zeva tertawa. "Dan teman-temannya? Ah, kasihan dia dapat teman munafik. Masa sama foto gituan bisa ditipu."
"Astaga! Gavin juga? Yaampun tuh cowok kayaknya percaya, deh."
"Hahaha. Rencana lo berhasil, Zeva Queenara Olivia."
Zeva terus berbicara sendiri, tak sadar tempat atau lokasi. Ia sudah terlalu stuck pada kebahaguaannya. Namun tawa seketika reda.
"Bodoh."
Zeva menoleh. Tampak seorang cowok berdiri di depan pintu UKS, menatapnya dengan tatapan yang tak dapat ia artikan.
Zeva berdiri. Ia menatap cowok itu dan kemudian tersenyum. Zeva berjalan mendekat dan memeluknya.
"SARKA! GUE BERHASIL! GUE SENENG BANGET!" teriak Zeva tak melepas pelukan.
Sarka diam dan melepas paksa pelukan mereka, membuat Zeva mengangkat satu alis menatapnya.
"Bodoh." ucap Sarka sekali lagi, membuat Zeva berdecak.
"Hari ini gue lagi bahagia. Gue gak mau berantem," ucap Zeva bersabar.
"Lo benar-benar bodoh."
Zeva kembali mendongak, menatap Sarka tajam "Lo kenapa sih bilang gue bodoh terus? Tau kok gue lo pinter!"
Diam. Hening.
Sarka tak berniat menjawab, dan Zeva tak ingin melanjutkan. Hingga akhirnya Sarka membuka suara.
"Pipi lo gimana?"
Zeva sontak mendongak dan memegang pipinya. "Pipi gue masih ada,"
Sarka diam. Ia mengarahkan tangannya mengelus pipi merah Zeva dan menatap gadis itu dalam. "Udah puas kan mainnya?"
Zeva berkedip dan menjauhkan tangan Sarka dari pipinya. "Lo ngomong apa, sih? Gak jelas."
Sarka menghela nafas kasar. "Lo sadar, gak? Cuma karena balas dendam, lo biarin seseorang nampar lo!"
Zeva diam menatap Sarka.
"Sadar! Lo udah terlalu terobsesi sama mereka!" Sarka mengepalkan tanganya. "Gue biarin selama ini, tapi yang ini? Maaf. Gak akan gue biarkan lagi. Mulai besok, Lo ada di pengawasan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
02:Behind The Devil✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok2 ••• Ini tentang masa ketika sang antagonis menjadi pemeran utama. Ini tentang masa ketika perjuangan tak hanya berarti mengikhlaskan, tapi juga mendapatkan. Ini tentang seseorang yang berharap s...