BTD - 44

1K 52 6
                                    

Behind the Devil © Kelompok 2

Chapter 44

Written by Strnxs MandaVire

Hari berganti, semua tak lagi berarti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berganti, semua tak lagi berarti. Rasa tenang dan bahagia berubah sekejap mata.

Intan dan Sarka pergi ke kantor polisi, memastikan kebenaran. Aira dan Airen datang sebagai anak sang pelaku, sedangkan keluarga Gavin tak mampu berkata-kata. Mereka berada diantara dua pilihan ... sahabat lama atau keluarga kekasih sang anak tercinta.

Suara angin melambai terdengar. Cahaya matahari menusuk tajam. Seorang gadis dengan balutan selimut di badannya itu terbangun seketika.

Zeva menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Kejadian kemarin kembali terulang di pikiran, tak mau pergi bahkan kala Zeva hancurkan.

Gadis itu berusaha bangun, tapi entah kenapa seluruh badan tak mampu digerakkan. Zeva berdecak sebal, menutup dua mata bulatnya dan kembali tidur.

Ceklek.

Suara pintu terbuka tapi tak sedikitpun mengalihkan perhatian Zeva. Gadis itu masih asyik menikmati kegelapan di depan mata, sedangkan sang empu yang membuka pintu telah siap dengan sarapan di tangannya.

"Makan dulu gue ba—"

"Gimana perasaan lo?" Zeva tiba-tiba memotong. Gadis itu membuka mata dan menatap dalam empu di sampingnya.

"Perasaan apa?" tanyanya sembari mengangkat satu alis bingung.

Zeva membuang wajah dan tertawa, gadis itu kembali berusaha bangun, dibantu oleh cowok di sampingnya.

Setelah menyandarkan badan di kepala kasur, Zeva pun kembali membuka suara, "perasaan lo sama gue. Tetap atau berubah?"

Gavin menatap Zeva dalam, mendudukkan diri di pinggiran kasur dan menggenggam tangan kekasihnya, "ada alasan perasaan ini harus berubah?"

Zeva tertawa sinis, melepaskan pegangan tangan Gavin dan mengambil remot televisi, "gue lapar."

Gavin yang mendengarnya sontak tersenyum, meletakkan nampan di paha Zeva, namun—

"Gue gak bisa makan sendiri,"

"Mau disuapin?" tanya Gavin diangguki gadis itu.

Gavin dengan telaten menyuapi Zeva bubur, sesekali mengelap sisa makanan yang kotor dan mengelus rambut Zeva.

Sedangkan sang gadis hanya diam menikmati kebahagiaan. Menikmati dan merekam semua kehangatan yang telah Gavin berikan. Ia hanya akan menikmati hidup untuk hari ini. Karena Zeva tahu ... mulai besok ia akan membuat semua tak lagi sama.

02:Behind The Devil✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang