Behind the Devil © Kelompok 2
Chapter 10
Keesokan pagi.
Zeva masih ingat, kemarin malam tak bisa terlelap karena berkali-kali memikirkan apa tindakan elegan untuk menghukum mereka. Ia sudah terlalu banyak bermain-main. Dan ini saat beraksi.
Zeva menatap jam di pergelangan tangan, menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas, itu berarti sebentar lagi gerbang sekolah akan ditutup, sedangkan supirnya? Belum datang sampai sekarang.
"Lima menit gak datang, gue buat nyawa tuh orang melayang!" kesal Zeva yang sudah menunggu lama di halaman rumah.
Untuk mengurangi rasa kesal, Zeva pun memilih memainkan ponsel. Ia fokus pada ponselnya hingga terdengar suara gerbang dibuka.
Zeva menajamkan pandangan melihat Sarka dengan santai masuk ke dalam rumah menggunakan.
"Woi!" teriak Zeva.
"Udah siap?" Sarka bertanya sembari mengangkat sebelah alisnya.
Zeva diam dan terus memberikan tatapan elang.
Sarka berdecak. "cepat. Hari ini gue ada praktek,"
"Nanti dulu!" Zeva menarik lengan Sarka.
"Apa?"
"Gue udah nemu gimana caranya bikin Aira dan Gavin menjauh!" teriak Zeva senang dengan mata berbinar.
Sarka diam menatap Zeva. "Terus?"
"Gue ikutin saran lo dan—"
"Oh."
Zeva melotot. Oh? Apa? Shit!
"Lo! Gue lagi ngomong dan—"
"Gue gak tertarik."
Zeva yang kesal pun berniat menyampaikan sumpah serapahnya, namun Sarka malah meletakkan telunjuknya di bibir Zeva, dan mengeluarkan tarikan napas panjang berharap gadis di depannya ini akan paham.
"Masih pagi, jangan nambah dosa."
Tapi ternyata—
KAMU SEDANG MEMBACA
02:Behind The Devil✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok2 ••• Ini tentang masa ketika sang antagonis menjadi pemeran utama. Ini tentang masa ketika perjuangan tak hanya berarti mengikhlaskan, tapi juga mendapatkan. Ini tentang seseorang yang berharap s...