Behind the Devil © Kelompok 2
Extra Part
Written by Kelompok 2
5 tahun kemudian.
Selain disebut Kota Kembang, Bandung juga sering dijuluki sebagai kota kenangan, tapi tidak bagi seorang gadis yang sedang termenung sambil bersandar di dalam mobilnya. Baginya, kota kenangan bukanlah Bandung karena kenangan dan cintanya bukan di kota ini.
"Apa kabar, Vin?" Gadis itu menatap selembar foto yang selalu ia bawa selama beberapa tahun ini.
"Di surat itu gue pernah bilang jangan mikirin gue, karena gue gak jamin bakal balik mikirin lo, tapi nyatanya hari-hari gue gak lengkap tanpa mikirin lo."
Ia mengusap pelan foto itu. "Lo berhasil dan gue akuin lo menang, lo berhasil ngerubah Zeva yang gak berperasaan ini malah jadi cewek lemah kayak sekarang," ujarnya dengan kekehan kecil.
Yap, gadis itu adalah Zeva Queenara Olivia, gadis cantik yang sekarang memiliki sifat berbanding terbalik dengan sifatnya dahulu.
Zeva kini menjadi gadis dengan kepribadian sangat indah, persis seperti wajahnya. Semua orang mencintai dan menyayanginya.
Zeva mengusap cairan bening yang entah sejak kapan membasahi pipinya. "Tuh, kan gue sekarang cengeng."
Gadis itu turun dari mobil dan beranjak memasuki sebuah Toko bunga.
***
Derap langkah terdengar dari arah luar sebuah toko bunga dengan nama 'Angel Flowers'. Suara hentakan flatshoes itu membuat atensi orang-orang beralih pada sosok cantik yang baru saja melintasi pintu masuk.
"Selamat siang, Queen." Sapaan hangat membuat gadis yang dipanggil Zeva tersenyum.
Sejak menginjakkan kaki di Bandung, Zeva menggunakan nama Queen karena gadis itu sedang berusaha membangun sosok Zeva yang baru.
"Siang, Tia," sahut Zeva.
"Mas Sarka sudah menunggu sejak tadi," ujar Tia salah seorang Karyawan toko bunga itu.
"Baiklah, terimakasih." Gadis itu tersenyum dan melangkah ria ke meja yang tadi ditunjuk oleh karyawannya.
"Ngapain disini? Kantor lo udah gak butuh lagi?" Zeva bertanya pada laki-laki yang selalu menjaga dan menemaninya hingga hari ini.
"Dia disini." ucap Zeva lain.
Yah, Sarka tetaplah Sarka, tak ada yang berubah.
Zeva merotasikan matanya, "Ka, kalau ngomong gak bisa lebih jelas lagi? Gue bingung tauk!"
Satu lagi kebiasaan baru Zeva, gadis itu kadang-kadang suka manja dan lebih sensitif.
Sarka berdecak dan menatap Zeva dengan tatapan yang sulit diartikan. Membuat gadis itu sontak terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
02:Behind The Devil✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok2 ••• Ini tentang masa ketika sang antagonis menjadi pemeran utama. Ini tentang masa ketika perjuangan tak hanya berarti mengikhlaskan, tapi juga mendapatkan. Ini tentang seseorang yang berharap s...