Behind the Devil © Kelompok 2
Chapter 08
Written by MandaVire
Sudah lewat beberapa hari sejak kejadian di lapangan, tapi Zeva tetap tak bisa diam dan melupakan. Bahkan walau sudah memanggil Sarka untuk menemaninya, Zeva malah mengabaikan kehadiran cowok itu dan mencak-mencak tak jelas.
"Gue gak suka!" kesal Zeva. "Cih, apa maksudnya coba sok belain gue? Seorang Zeva Queenara gak butuh pembelaan!"
Sarka yang sedari tadi duduk di sofa kamar Zeva memilih diam dan jadi pengamat.
Zeva berhenti, ia duduk di pinggir kasur dan menatap Sarka. "Menurut lo gimana?"
Sarka mendongak, "apa?"
"Sarkaa, bangsat! Emang lo gak dengar gue ngomong dari tadi?"
Sarka diam dan menunjuk earphone di telinga, membuat Zeva langsung berdiri hendak memberi pelajaran, tapi keburu tangannya ditahan.
"Kurang-kurangin main tangan," ucap Sarka.
Zeva melepas tahanan tangan Sarka secara paksa dan kembali duduk di pinggir kasur. Ia menyibak rambutnya ke belakang.
"Gue harus cepat hancurin hubungan mereka. Tapi gimana caranya?"
Sarka menatap Zeva dalam diam, mendengarkan segala keluh kesah cewek itu dan membuka suara ketika ditanya.
"Apa gue bunuh aja ceweknya?" gumam Zeva.
"Gila," Sarka membuka suara. Membuat Zeva sontak menatap cowok itu dengan senyum devilnya.
"Terus gimana?"
Sarka menghela nafas, meletakkan buku yang ia baca dipangkuan dan berdiri mengambil minuman di kulkas yang ada dikamar Zeva.
"Gue nanya, anjing!"
Sarka menyandarkan punggungnya dipintu kulkas, menatap Zeva yang langsung membuang muka. Ia meletakkan kaleng soda dimeja dan membuka suara. "Lo fitnah mereka,"
Zeva menoleh, "apanya? Gimana?"
Sarka bersidekap dada. "Lo jago main begituan. Jangan tanya gue,"
Zeva berdecak. Ia bangun dari kasur dan keluar dari kamarnya tanpa sepatah kata.
"Jangan lupa nanti malam." teriak Sarka.
KAMU SEDANG MEMBACA
02:Behind The Devil✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok2 ••• Ini tentang masa ketika sang antagonis menjadi pemeran utama. Ini tentang masa ketika perjuangan tak hanya berarti mengikhlaskan, tapi juga mendapatkan. Ini tentang seseorang yang berharap s...