BTD - 09

1K 75 13
                                    

Behind the Devil © Kelompok 2

Chapter 09

Written by justtatan

Senin, hari di mana semuanya diwajibkan mengenakan atribut lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin, hari di mana semuanya diwajibkan mengenakan atribut lengkap. Hal yang paling Zeva malaskan adalah, berdiri di bawah sinar matahari yang menyengat. Rasa pegal dan kepanasan akan ia rasakan dalam satu waktu. Menyebalkan.

"Zeva, baris di barisan kamu!" teriak Bu Mela saat melihat Zeva malah duduk-duduk di bawah pohon rindang.

"Bentar, Bu. Tuh upacara juga belum mulai kok!" sahut Zeva berani.

"Kamu bisa nggak sih sehari saja tidak membantah saya!" lantang Bu Mela geram, sampai-sampai beberapa siswa siswi menatap ke arahnya dan Zeva.

"Suka-suka saya, kok Ibu ngatur?" ujar gadis itu.

Bu Mela memijat kepalanya yang terasa pening, "sudah peraturan, Zeva. Kamu harus taat sama peraturan di sekolah ini!"

Senyum miring langsung terukir di bibir Zeva, "kalau saya nggak membantah, dapet untung apa, Bu?"

Bu Mela tampak terdiam sejenak, sebelum akhirnya membuka suara, "untungnya, kamu nggak akan lagi dihukum. Itu kalau kamu tidak membantah para guru dan menaati peraturan sekolah."

Zeva mencebik, "males ah, saya udah terbiasa dihukum Bu. Tapi kalau, Ibu bantu saya buat Gavin sama pacarnya putus, saya pasti bakal jadi anak baik-baik."

Satu kata untuk Zeva, gila.

Minta bantuan pada guru untuk merusak hubungan orang? yang benar saja, Zeva!

Bu Mela mendelik, tangannya berkacak pinggang, "kelakuan kamu emang nggak ada satu pun yang bagus, dididik nggak sih sama orang tua kamu?"

Dahi Zeva mengernyit, "loh, bukannya pacaran itu dosa ya, Bu? bagus loh, siapa tau dosa kita berkurang karena musnahin orang pacaran yang menebar dosa."

"Terserah kamu, Zeva. Saya lama-lama bisa pusing ngurusin tingkah kamu yang begini."

Zeva acuh, ia segera berdiri dan menepuk bagian belakang roknya yang kotor. Setelahnya berlalu, tidak—bukannya berjalan ke barisan kelasnya. Gadis itu malah menelusup masuk ke barisan kelas Mipa 1 yang jelas terletak jauh dari barisan kelasnya. Mengabaikan teriakan Bu Mela di belakang sana.

"Ngapain lo ke sini?" Zeva menoleh, ia memberi Gavin senyum manisnya.

Matanya melirik Aira di barisan depan yang menatap penuh curiga sekaligus kekhawatiran akan keberadaan dirinya.

"Mau kasih energi buat lo." Zeva mengangkat tangannya, menepuk pelan pipi Gavin.

Entah, ia bahkan tak percaya pada dirinya sendiri karena melakukan hal ini. Hal yang seringnya ia anggap menjijikan dan menggelikan. Kini ia sendiri melakukan.

02:Behind The Devil✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang