BTD - 26

732 42 20
                                    

Behind the Devil © Kelompok 2

Chapter 26

Written by MandaVire

Written by MandaVire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hooh. Cantik, kan?"

Ini sudah dua hari setelah kejadian memalukan di panti asuhan, mereka bahkan sudah pulang dan kembali mengikuti pembelajaran. Tapi Zeva tetap tak bisa tenang dan melupakan.

Bahkan di hari minggu yang cerah ini, kala ia menghabiskan waktu dengan Sarka, nama dan wajah Gavin lah yang tertera di pikirannya.

"Yaampun, cantik banget. Cocok sama Kakak!"

Oh iya, dong. Cantik kayak bidadari."

Percakapan Gavin dan anak kecil di panti itu terus datang menghantui. Zeva bahkan sampai merasa ia akan gila sebentar lagi.

"Lo kesurupan?" Sarka membuka suara, membuat gadis itu sadar dan sontak menatapnya.

Zeva mendongak sembari tertawa sumbang. "Hahaha. Gue kesurupan? Yang ada setan takut sama gue, bodoh!"

Sarka diam, ia hanya merotasikan matanya dan mendekati Zeva, memegang tangan sang empu yang sontak memelototkan mata.

"Eh, lo ngapain megang-megang?" teriak Zeva pada Sarka.

Sarka tak menjawab, ia menunjuk pasta yang sudah kebanyakan garam itu dengan matanya dan mengambil piring Zeva. "Jangan geer. Gue cuma mau ngambil ini."

Tanpa menunggu balasan Zeva, Sarka langsung pergi memperbaiki kekacauan yang telah diperbuat gadis berkaus putih itu. Satu pasta mahal terbuang sia-sia.

Setelah kepergian Sarka, Zeva termenung di tempatnya, menyibak rambutnya kesal apalagi saat sadar ia menumpahkan garam kebanyakan, dan hal ini terjadi karena Gavin muncul sebagai virus dipikiran.

Gadis itu berdecak sebal dan melempar sendok besi di depannya kasar. "Argh! Gavin, bangsat!"

***

Setelah membuat Sarka marah karena Zeva membuang uang mahalnya untuk pasta yang telah ia belikan, Zeva pun disuruh pergi ke supermarketmarket dan membeli mie instan sebagai gantinya.

"Si anjim itu! Benar-benar!"

Zeva terus mengumpati Sarka, tapi ia tetap menjalankan perintahnya. Ia kini bahkan sudah memakirkan mobil di depan supermarket depan kompleks.

Dengan memakai masker dan topi, Zeva masuk ke ruangan dingin itu. Ini pertama kalinya ia pergi ke sini sendirian, biasanya ia pergi bersama Sarka. Jkaren sedikit tidak terbiasa.

Zeva menelusuri rak satu-persatu, mencari mie instan apa yang akan ia beli. Tapi saking banyaknya rasa, Zeva sampai kesal dan berakhir mengambil semuanya.

02:Behind The Devil✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang