Hay hello Chimmin 😍
Apa kabar kalian? Apa kabar ChimminJ? Kangen ga sama Arbo? Harusnya kangen dong 😭Maaf ya menunggu lama, karena banyak sekali yang harus di urus 😌 dan Alhamdulillah bisa update 👇
Selamat membaca ya Chimmin, jangan lupa Vote dan Komen 😌 biar aku semangat, kasih komen terbaik ya ❤
Haneul pikir Jimin akan mengatakan hal yang sangat serius lalu membuatnya terkejut heran. Namun ternyata tidak, hal yang di katakan Jimin dulu saat di kantor adalah hal yang sudah Haneul ketahui sebelumnya. Ya—mereka berdua sudah pindah rumah. Sudah satu bulan yang lalu tepatnya. Tidak ada kecurigaan yang Haneul rasakan karena kepindahan mereka sangat pas, yaitu tepat semua proses pembangunan dan dekorasi selesai. Mungkin ini sebuah kebetulan keberuntungan bagi Jimin.
Apartemen mewah mereka bagaimana? Sekarang sudah kosong, tidak berpenghuni. Hanya ada banyak perabotan mahal juga teknologi canggih yang terlanjur melekat di bangunan itu. satu hal yang sangat Haneul sayangkan adalah ketidak relaan untuk meninggalkan tempat itu. Di sana, awal Haneul memulai hidup baru, menjadi seorang istri yang payah, harus beradaptasi hidup dengan Jimin yang memiliki banyak kejutan, juga saat dirinya belajar mencintai Jimin sampai sekarang pria itu tidak bisa pergi dari pikirannya.
Jimin itu terlalu sempurna di mata Haneul, pria itu seperti malaikat. Pertama kali saat Haneul menginjakan kaki di rumah baru mereka, sekujur tubuhnya merinding hebat. Sungguh tidak pernah terbayangkan Ia akan tinggal di rumah ini. Rumah yang dahulunya hanya bisa ia dengar kala Jimin bercerita, rumah yang hanya bisa ia gambarkan di angan saat Jimin mengenang masa lalunya. Rumah ini, rumah Jimin kecil.
Lokasinya tidak jauh dari lahan Arboretum yang dulu pernah mereka kunjungi. Ya—jelas Haneul ingat, Jimin dan ibunya kerap piknik di sana. Dari luar terlihat seperti rumah mewah pada umumnya, memiliki dua lantai dengan menonjolkan imej trendi. Tampilanya kokoh dengan dominasi warna putih abu-abu. Jimin menurutinya. Haneul tidak ingin rumah yang terlalu besar, sederhana yang penting nyaman.
Dari luar memang terlihat berbeda, tapi yang membuat Haneul merinding adalan interior di dalam. Semua persis seperti yang Jimin ceritakan. Perapian di dekat sofa yang biasa Jimin gunakan untuk bercerita dengan ibunya, dapur yang dominan dekorasi dari kayu, bahkan semua barang di kamar tidur ibunya masih utuh. Sesayang itu memang, rasa hormat Jimin terhadap ibunya begitu besar. Tapi bukan berarti nilai jual rumah ini rendah, tentu sangat mahal mengingat siapa yang memilikinya. Jimin membuat tampilan sama tapi kualitas tinggi tetap di utamakan, terlebih lagi dia harus membuang semua tempat yang menjadi kenangan buruknya dengan sang ayah.
"Rumah ini sudah kembali hangat dan nyaman."
Itu yang Jimin katakan, tapi sudah tidak Haneul percayai lagi sekarang. Semenjak pindah di rumah baru Jimin semakin menjadi orang yang sibuk, jarang pulang, mood sering hancur tidak karuan juga emosinya yang kadang tidak terkontrol. Jimin berubah menjadi dirinya yang dulu, keras kepala, angkuh, egois, bahkan kepada istrinya sendiri.
Alasan Jimin sebelumnya adalah sibuk mengurus penjualan apartemen juga pindahan rumah. Meski berbohong Haneul tetap percaya, beberapa minggu kemudian Jimin beralasan jika sedang menggarap proyek baru untuk perkembangan aplikasinya, sampai sekarang alasan itu yang selalu Ia katakan kepada Haneul.
Tapi kali ini kekhawatiran Haneul semakin memuncak. Kala petinggi Asan mengamuk akibat adanya sistem aplikasi Jimin yang bocor. Perusahaan Jimin juga belum menyelesaikan proyeknya padahal sudah tenggat lebih dari satu minggu. Sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti ini, semua orang tau Jimin itu orang yang profesional juga cerdas. Kualitasnya dalam bekerja tidak perlu di ragukan, juga timnya yang berisikan orang-orang handal. Kejadian ini pasti di picu suatu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARBORETUM !
FanfictionJimin berfikir di hidupnya tidak akan pernah ada kata BAHAGIA. Namun ketika Kim Haneul datang, wanita itu membawa bahagia tapi sekaligus membuat Jimin harus merasakan luka yang lebih menyakitkan. Perebutan sengketa Arboretum membuat Jimin harus bany...