ARBO-46

530 59 60
                                    

Hello..... Aku update lagi sayang 😚🌷
Di chapter ini pasti kalian bakal terkejut 🤣 so siap2 aja ya jangan lupa vote dan komen 😚😚😚😚

 Aku update lagi sayang 😚🌷Di chapter ini pasti kalian bakal terkejut 🤣 so siap2 aja ya jangan lupa vote dan komen 😚😚😚😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jimin Hyung....]

"Aku butuh kau untuk menjaga Haneul."

"Noona? Memang Hyung mau kemana?"

"Noona mu mungkin dalam bahaya, dan Hyung akan sulit menjaganya. Maka dari itu segera pulanglah."

Jungkuk tersenyum saat membaca balasan terkahir dari Jimin. Lantas dia memasukan ponselnya kedalam saku jaket kulit keluaran Louis Vuiton seharga 3500 dolar.

Pria itu menyeruput sebanyak dua kali seduhan cafein denga bubuk cramer yang cukup untuk sekedar merasai lidahnya. Menikmati cita rasa mewah bersamaan alunan musik klasik yang didengarkan secara langsung. Di depan mata.

"Tiket anda sudah siap Tuan." Seru seseorang yang sudah menemaninya di Amerika kurang lebih selama lima bulan.

Jungkuk berdeham, meletakan cangkir yang sepersekian detik hampir menyentuh bibirnya lagi.

"Aku sedang menikmati Live musik, jarang sekali ada orang yang bisa menyayikan lagu klasik sesempurna ini." Liriknya kepada seorang penyanyi yang sedang memainkan pita suara di atas panggung pertunjukan.

Wanita itu bersolek cukup aggun. Gaun merah yang mempertegas lekukan tubuhnya lengkap dengal garis tengah yang membelah dada nampak begitu indah. Jungkuk terpana dan menyesal dalam satu waktu karena baru melihatnya sekarang. Mungkin jika dari awal wanita itu yang ia temukan, pasti malamnya tidak akan membosankan seperti biasanya.

"Tapi aku harus pergi kan?" Atensinya kembali kepada pria yang masih setia menghadapnya.

Tangan Jungkuk meraih kopernya lalu berdiri, "Tepat waktu sekali, untung saja pesawatnya belum berangkat."

Lalu pria itu kembali menoleh ke arah panggung yang kini ia belakangi. "Hemmmm, sayang sekali dia harus bernyanyi di bandara seperti ini. Harusnya dia tampil di panggung pertunjukan opera."

Mereka memulai langkah kaki saat mendengar pengumuman bahwa jadwal keberangkatan mereka akan segera tiba. Jungkuk berjalan bak bos besar, setelan jas Italia dengan motif embos menonjol menjadi detail mewah menambah karismanya.

"Tuan mau membawanya ke Korea? Saya bisa mengatur hal itu."

Jungkuk terkekeh lalu menggaruk ujung hidungnya malu. "Kau ini benar-benar berguna. Pantas saja Hyung memberikanmu kepadaku," ujarnya bangga langsung merengkuh pundak lawan bicaranya. "Aku ingin tapi kekasihku di Korea sedang menunggu."

"Hahh.....lama sekali aku bersembunyi di sini. Aku rindu dengan Hyung."

______

ARBORETUM !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang