ARBO-11

556 71 16
                                    

Minalaidzhin walfaidzin mohon maaf lahir & batin Chimmin dan readers ku🙏🙏🙏 Syawul minta maaf ya kalo banyak salah sama kalian 😗

Kalo jarang update dan sekali update bikin emosi misalnya 🤣

Kalo Mature Contennya kurang greget misalnya 🤔😂

Aku mau tanya nih. Kenapa ya Arboretum sedikit banget peminatnya? Apa terlalu sulit di pahami? Karena reaksinya gak se wow My Buddy sih 😌 tapi gak papa aku semangat kok 😗

 Kenapa ya Arboretum sedikit banget peminatnya? Apa terlalu sulit di pahami? Karena reaksinya gak se wow My Buddy sih 😌 tapi gak papa aku semangat kok 😗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian kangen Jimin nggak? Aku kangen banget 😭 kemana ya dia? Kok menghilang 😌 jarang update gitu 😭

Apa di lagi ena-ena sama Haneul? 🌚 atau malah Soyaa? 😂

Mari berdoa semoga Jimin segera kembali 😭😌

Happy Reading ya 💜

Aku akhirnya telah menjadi istri Gwan Jimin.

Pesta yang dilaksanakan semalam tak kusangka benar-benar meriah. Aku merasa tidak enak karena Jimin mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk pernikahan kami sendirian. Akreditasi rumah sakit lah yang membuatku sibuk belakangan ini. Mulai dari dekorasi gedung, undangan para tamu sampai hiburan dalam pesta pernikahan kami semuanya sangat sempurna.

Ada dua hal yang melibatkan ku dalam mempersiapkan pernikahan kami, yaitu foto prewedding dan fitting baju pengantin. Dalam pernikahan orang lain biasanya calon mempelai wanita lah yang  mendominasi persiapan pernikahan mereka, tapi diantara kami Jimin lah yang paling bersemangat.

Lensa mataku masih mencoba menyesuaikan cahaya  berasal dari sinar lampu yang berada di dalam kamar Jimin. Jimin tidak suka ruangan yang gelap jadi semua tempat yang ada disini pasti terang benderang. Aku menggeliat meregangkan otot-otot yang kaku, saat kesadaranku sedikit demi sedikit terkumpul baru kusadari jika Jimin tidak ada disampingku. Semalam memang kita tidur bersama dan itu pertama kalinya bagiku tidur bersama pria selain Tahyun.

Aku menyibakan selimut tebal berwarna abu-abu yang menutupi tubuhku. Pertama kali yang aku rasakan saat menginjak ubin adalah rasa dingin yang cukup menusuk telapak kaki. Dan saat aku meraih remote Ac yang berada di atas nakas dekat ranjang ternyata suhu pendingin ruangan ini menunjukan angka 15°c. Aku menggaruk kepala heran, bagaimana bisa  semalam tidur dengan nyenyak? Aku tipikan orang yang mengalami kesulitan tidur jika keadaan kamar sangat dingin, apalagi di kamar Jimin ini terdapat dua pendingin ruangan yang semuanya menyala dengan suhu yang sama.

Aku meraih sweater yang tergantung di sebelah jaket milik Jimin kemudian segera memakainya. Saat tiba di lantai bawah, aku melihat Jimin tengah membaca koran dan menyesap kopi yang berada di cangkir kecil berwarna putih.

Jimin rupanya menyadari kehadiranku, dia segera melipat kembali koran itu kemudian meletakan kembali diatas meja makan. "Istri ku sudah bangun rupanya" ucapnya menyambutku sambil menarik satu kursi dihadapannya agar aku bisa duduk dengan nyaman.

ARBORETUM !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang