Hallo!!!!!
Sebulan ya? Hahahha maaf ya aku WritersBlock. Alhamdulillah sih bisa di atasi.Aku baca kok semua komen kalian. Makasih ya udah minta update dan nunggu 😭
Jujurly ada berapa orang yg gak pernah komen trus minta update. Aku kaget, ternyata Arbo banyak yang suka 😭
Aku harap kalian mau aktif . cuitan kalian aku baca kok. Seneng aku kalau ada yang komen panjang2 gitu 😭😭😭🤧
Yaudah katanya kangen 😚😚😚 selamat membaca 💋
Haneul menghentikan mobilnya di depan gerbang. Dua kali menghentikan jari, sayup-sayup suara langkah kaki penjaga rumah berjalan untuk menekan tombol mulai terdengar. Tiga detik menunggu, gerbang besi kombinasi warna coklat dan emas yang memiliki desain bunga meliuk itu perlahan terbuka secara otomatis.
Jarang sekali Haneul mengemudi sendirian. Semenjak dia tinggal dengan pria overprotektif Haneul hidup bak putri kerajaan. Tak akan Jimin membiarkan kulitnya tergores rumput. Ya hiperbolanya seperti itu. Juga mengingat wanita itu sedang hamil muda di tambah misi Jimin yang sempat kacau, pria itu semakin memperketat pengawasannya.
Namun rupanya kondisi sekarang sudah jauh membaik. Haneul merawat Jimin dengan telaten. Dia menemani Jimin untuk melakukan terapi juga pengobatan ke psikiatri tiga bulan rutin tanpa jeda. Dengan kesabaran dan keinginan Jimin untuk kembali pulih akhirnya usaha mereka membuatku hasil.
Rasa takut Jimin yang berlebih sekarang berangsur menghilang. Gangguan tidur maupun gangguan kecemasan yang ia alami belakang ini juga mereda. Haneul senang tidur Jimin semakin berkualitas, yang paling melegakan adalah Jimin yang tidak lagi membutuhkan obat penenang saat serangan paniknya datang. Cukup menarik napaa dan melihat Haneul saja.
Namun semua itu bukan satu-satunya cara yang dilakukan Haneul. Ada hal lain—Ya bisa dibilang cukup besar yang wanita itu sembunyikan.
Haneul membuka kaca samping mobil saat tiba di depan pos penjanga. "Jimin sudah pulang?"
Penjaga itu segera menghampiri Haneul dan membungkukan bada memberi rasa hormat. "Sudah Nyonya. Tapi...."
Haneul mencoba membaca air muka pegawainya, dan secepat kilat Haneul bisa menebak apa yang terjadi.
"Datang lagi?"
Penjaga itu mengangguk dengan raut wajah gusar. "Tapi kali ini lebih parah."
Dengan cepat Haneul melepas seatbelt-nya, "Biar aku periksa."
"Tidak Nyonya.......!" Cegah penjaga itu saat Haneul hendak membuka pintu mobilnya. "Saya sudah membuangnya, Itu menjijikan. Nyonya akan sulit melihatnya."
![](https://img.wattpad.com/cover/211532136-288-k4331.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARBORETUM !
FanfictionJimin berfikir di hidupnya tidak akan pernah ada kata BAHAGIA. Namun ketika Kim Haneul datang, wanita itu membawa bahagia tapi sekaligus membuat Jimin harus merasakan luka yang lebih menyakitkan. Perebutan sengketa Arboretum membuat Jimin harus bany...