Prolog

2.8K 194 139
                                    

Manik Amethyst indahnya menatap rembulan dengan tatapan kosong, bibirnya terasa kelu dan nafasnya terasa berat. Kondisinya saat ini pun tidaklah lebih baik, terbaring didasar jurang dengan sekujur tubuh penuh luka dan sebilah belati yang masih tertancap di sisi kanan perutnya. Tubuh nya terasa remuk, ini adalah kedua kalinya ia merasa sangat kesakitan seperti ini, bahkan bernafas pun terasa sulit. Ia tak hanya merasa kesakitan dari luka luarnya, tapi juga merasakan kesakitan dari dalam tubuhnya.

Changbin pikir ini adalah akhirnya, setelah semua penderitaan dan kesepian yang ia alami dalam hidupnya. Dan kini ia berakhir ditangan orang yang sangat ia cintai, lengkap sudah kisah tragisnya.

Andai saja ia dulu memiliki kesempatan ia akan meluruskan semua kesalahpahaman yang ada, pasti hal ini tidak akan terjadi jika ia dulu ia punya kesempatan. Tapi sekarang, jika ia punya kesempatan sekali lagi ia tak lagi ingin semua ini diluruskan.

'Kebenaran tidak ada gunanya bagi mereka. Jadi memberikan balasan yang sadis adalah pilihan terbaik. Andai aku masih punya kesempatan.'

Saat kepalanya mulai terasa berat dan kesadarannya menurun, Changbin menutup matanya. Menikmati belaian hembusan angin diwajahnya untuk terakhir kalinya tidaklah buruk.

"Aku mengutuk mereka yang telah membuatku seperti ini. Mereka akan selalu berkonflik dan tak pernah bersatu dalam cinta. This is the curse of darkness. " Ujar Changbin dengan mata tertutup.

Sekarang ia berharap kutukannya terwujud hingga ia bisa istirahat dengan tenang.

'Ma, Pa, sepertinya kita akan segera berkumpul bersama lagi. '

"Akhirnya anda mengakuinya Lord. Kami datang untuk anda. "

"Apakah aku sudah mati? " Changbin berujar lemah dan kembali membuka matanya.

Ia menemukan dua orang pemuda dengan pakaian serba hitam, mereka juga memakai jubah dengan warna yang sama. Jika seandainya Changbin tidak kenal mereka, Changbin pasti sudah mengira mereka berdua adalah Gream reaper.

"Ahh ternyata kalian. Apa yang kalian lakukan disini? " Tanya Changbin pada mereka.

"Tentu saja untuk anda Lord. Maafkan kami yang tak bisa datang lebih awal, hingga anda terluka parah seperti ini. " Jawab pemuda yang lebih pendek dan menghampiri Changbin. Ia membantu Changbin untuk duduk dan menopang punggungnya.

"Sejak kapan aku jadi Lord kalian? "

"Semenjak anda mengatakan kutukan anda. Sekarang saatnya anda harus mempimpin kami. " Kali ini pemuda yang lebih tinggi yang menjawab.

Changbin membuang nafasnya lelah, setidaknya dengan ini ia tidak jadi mati malam ini.

"Kau benar, ada banyak hal yang harus aku urus. Bagaimana aku bisa mati dengan tenang saat semuanya masih berantakan. Argh... " Ia meringis saat mencabut belati yang menusuk perutnya, darah segar mengalir lebih deras saat benda itu dicabut.

'Kali ini kalian tak akan lepaskan. '

Characters

1. Changbin / Louis Duscha Regulus Prince

 Changbin / Louis Duscha Regulus Prince

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang