30

6.7K 611 52
                                    

Aery membuka matanya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aery membuka matanya perlahan. Namun saat baru setengah membuka mata, dia langsung membulatkan matanya. Mingyu tidak ada di sampingnya. Bagian kasur itu kosong. Tidak mungkin Mingyu pergi ke kampus sepagi ini. Aery dengan jelas menatap jam dengan jarum yang menunjuk ke arah empat.

Aery tambah terkejut saat melihat tubuhnya yang polos. Bisa-bisanya Mingyu melakukan ini hingga membuat tulangnya hampir patah. Ini bukan yang pertama namun rasanya tetap tidak nyaman.

Aery melilitkan selimut me tubuhnya dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Yang terpenting membersihjan tubuh dulu baru setelah itu pergi mencari Mingyu.

Berendam di bathup selama sepuluh menit rasanya cukup. Ditambah wewangian dan busa yang menggunung membuat Aery rileks.

Selesai mandi, Aery segera memakai baju. Hari ini memakai baju santai saja karena ini hari libur dan Mingyu juga tidak akan kemana-mana. Ah tidak, Aery baru ingat kalau haei ini jadwal Naya ke rumah sakit. Rasanya ingin cepat-cepat menyelesaikan terapinya Naya dan segera melihat anak itu sembuh.

Aery mulai keluar dari dalam kamar. Lampu di ruang tengah masih padam. Namun harum dan decisan penggorengan membuat kening Aery mengernyit. Mungkinkah Mingyu memasak? Sepagi ini?

Tapi bukan hanya hayalan Aery saja. Itu benar-benar Mingyu. Suaminya. Dengan hanya menggunakan celana piyama dan celemek, tanpa baju.

Tanpa baju.

Tanpa baju.

Tanpa baju.

Tanpa baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓]My Lecture My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang