***
Aery menatap lembaran kertas dihadapannya. Hari ini ujian akhir semester tengah berlangsung, dan Aery tidak fokus pada hari pertama. Ini semua karena kejadian beberapa jam yang lalu sebelum ia memasuki ruangan kelas dan berakhir berkencan dengan lembar ujian.
Tiga orang mahasiswi berjalan mendekatinya setelah Aery turun dari mobil Mingyu. Mingyu tidak hadir hari ini dan digantikan oleh asisten dosen-nya karena harus mengantar Naya ke rumah sakit. Tiga mahasiswi itu tiba-tiba saja menyenggol bahu Aery dan membuatnya terjatuh di depan koridor. Membuat beberapa orang yang sedang berlalu lalang menonton aksi ketiganya. Ada yang berbisik-bisik dan ada yang diam.
Aery mencoba merapihkan pakaian dan bukunya yang sempat jatuh berserakan. Namun salah satu dari tiga orang wanita itu malah menginjak tanganya begitu keras sampai tangan Aery memerah. Ia memekik dan hampir menangis sampai akhirnya berdiri tegak menghadapi mahasiswi gila itu.
"Lo punya masalah apa sih sama gue? Gue gak kenal ko dan lo tiba-tiba ngelakuin hal kayak gini ke gue? Lo masih waras?!" teriak Aery.
"Gue? Tentu!" mahasiswi itu mendorong Aery sampai punggungnya membentur tembok. Ia dikepung oleh tiga mahasiswi gila itu.
"Denger yah, lo itu gak cantik. Lo gak pantes buat Pak Mingyu!"
Sekarang Aery mengerti dimana letak masalahnya. Mahasiswi itu salah satu dari fans Mingyu yang memang akhir-akhir ini menggila. Orang-orang itu memang sering mengirim pesan teror. Mereka kontra.
"Emangnya siapa yang pantes buat Pak Mingyu?" tanya Aery kemudian. Beberapa orang yang menonton hanya bisa diam tanpa ada niatan untuk membantunya. Benar-benar orang yang tidak mengerti perikemanusiaan.
"Gue lah! Lo tuh jauh dibawah gue!"
"Lo? Dandanan kayak tante-tante gini Pak Mingyu bakalan suka? Eh ngaca dulu dong. Cowo manapun males buat suka sama tante kayak lo!"
Plakkk.
Mahasiswi itu menampar pipi Aery dan membuat siapapun terkejut. Sungguh, wanita itu akan berada dalam masalah kalau memperlakukan Aery seperti ini. Dan tak lama, mahasiswi itu mencekik Aery dengan sekuat tenaga. Keadaan makin kacau dan berisik. Orang-orang mencoba membantu tapi mereka tidak berani.
"Ada apa ini!" Teriak salah satu dosen yang kebetulan sedang lewat. Pak Joshua.
Mahasiswi itu masih terus mencekik Aery sampai wanita itu hampir kehabisan nafas tanpa peduli orang sekitar dan kehadiran Joshua disusul dengan kehadiran Seulgi.
"Cukup hentikan! Kamu mau jadi pembunuh?!" Teriak Joshua sambil melepaskan cekikan itu. Aery jatuh terduduk, tubuhnya lemas dan pucat. Wanita itu hampir kehabisan nafas, Seulgi segera menghampiri Aery untuk memastikan keadaan wanita itu.
"Saya tunggu anda di gedung pusat layanan psikolog! Kalian juga, bubar! Tidak ada gunanya kalian menonton seperti ini!" Teriak Joshua. Dan kerumunan itu bubar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]My Lecture My Husband
Fanfiction[Selesai] #1 - Exo (25/12/2020) #1 - Seunggi (20/05/2020) #1 - Kimmingyu (17/10/2020) #1 - Suzy (06/11/2020) #1 - Jeonghan (10/11/2020) #1 - Scoups (10/11/2020) #1 - Suho (26/12/2020) #2 - Mingyu (24/12/2020) #3 - Lecture (06/11/2020) #3 - Joshua (2...