41

6.4K 575 57
                                    

"Menjatuhkan perusahaan Seunggi itu gak ada apa-apanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menjatuhkan perusahaan Seunggi itu gak ada apa-apanya. Memecat Mingyu juga gak ada apa-apanya."

Jisung mengerutkan keningnya, dia ingin tau alasan Ayahnya tidak menjatuhkan perusahaan keluarga Seunggi atau memecat Mingyu. Ayahnya cukup berkontribusi besar pada yayasan kampus dimana Mingyu bekerja.

"Tapi kan Yah, seenggaknya kita bisa buat mereka menderita dulu."

Suho menepuk bahu Jisung pelan, "kita gak bakalan tau kalo ngelakuin itu berhasil atau enggak. Kita juga mesti hati-hati sama Yuvin, dia cukup cerdik. Sejak awal dia udah menyelidiki jalang itu. Dia berusaha menyelamatkan Mingyu dari masalah ini. Namun, Mingyu malah membunuh diri sendiri."

Jisung tertunduk, kemudian kembali membuka suara. "Jadi kita harus ngapain apa?"

"Seharin sama Seungcheol. Untuk sekarang, kita fokus ke persidangan Kakakmu sama kita jaga janinnya baik-baik."

Jisung mengangguk. Dia kemudian pergi menemui Kakaknya yang sejak tadi siang mengurung diri di kamar.

"Aery, buka pintunya sayang." Jisung menatap Irene yang tengah membujuk Aery keluar dari dalam kamar.

"Bun, Icung aja yang bujuk."

Irene menatap cemas pada Jisung. Jisung kemudian memanggil sang Kakak, namun tidak ada jawaban juga. Jisung jadi khawatir kalau Aery kabur atau melakukan hal berbahaya lainnya.

"Loh kan ada kunci cadangan, kenapa gak di pake aja?" Tanya Suho yang juga ikut bergabung.

"Kuncinya gak ada, kayaknya Aery sengaja deh. Kita harus gimana?"

Suho menepuk pelan bahu Irene, mencoba membuat istrinya tenang dan berpikir positif.

"Dobrak aja, Om."

Ketiganya langsung menoleh ke arah samping. Dimana seorang pria tengah berdiri sambil tersenyum. Jisung terkejut melihat kehadirannya.

 Jisung terkejut melihat kehadirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Rowoon!"

Rowoon berjalan mendekati ketiganya, memberikan salam kemudian bertanya ada apa.

"Aery belum mau keluar dari tadi." Ucap Irene.

[✓]My Lecture My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang