40

6.6K 580 77
                                    

Warning!! Di part ini anda akan meraskaan gejala berupa dada panas, air mata menetes, emosi luar biasa dan rasa ingin membantin ponsel atau laptop anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!! Di part ini anda akan meraskaan gejala berupa dada panas, air mata menetes, emosi luar biasa dan rasa ingin membantin ponsel atau laptop anda.

Puter mulmednya biar makin

Ahh, mantap.

Selamat menikmati.

***

"Kalian tunggu aja disini yah. Gak lama kok." Ucap Aery pada Jisung dan Sierra saat mereka baru sampai di badement apartement.

Jisung melepas sabuk pengamannya, begitu juga dengan Sierra. "Gak! Pokoknya kita ikut!"

Aery hanya tersenyum, toh mereka juga tidak akan merepotkan. Aery berjalan menuju lift yang akan membawanya ke lantai dimana apartemen Mingyu berada. Ia berniat mengambil laptopnya yang tertinggal di apartement dan beberapa baju bayi yang dulu diberikan oleh Suzy padanya. Setelah itu mereka akan pergi untuk makan di restoran Jepang. Aery sedang menginginkan sushi salmon dan ingin melihat Jisung makan sesendok wasabi.

"Teh. Padahal Icung aja yang ngambil laptop. Teteh tungguin di mobil sama Sierra. Teteh gak boleh cape-cape."

"Lagian gak jauh, Cung. Gapapa."

Aery, Jisung dan Sierra sudah sampai di depan pintu apartemen. Aery menekan beberapa tombol untuk membuka password pintu. Begitu terdengar suara 'klik' Aery langung membuka pintu tanpa ragu. Dan masuk ke dalam.

"Rapih banget nih." Ucap Jisung. Sementara Aery mengambil laptop ke dalam ruang kerja Mingyu bersama Sierra, Jisung mengelilingi apartemen. Saat kamar utama sedikit terbuka, Jisung penasaran dengan isinya.

Adik Aery itu membuka pintunya dengan sekali dorongan. Kemudian terdiam atas pemandangan yang ada di hadapannya.

"Brengsek!"

Aery dan Sierra yang mendengar teriakan Jisung langsung keluar dari ruang kerja dan menyusul Jisung. Aery menatap Jisung dengan lengan terkepal dan rahang yang mengeras. Aery mendekat dan dadanya langsung memanas.

Mingyu dan Heejin, wanita itu memeluk Mingyu yang tengah terlelap.

Dan keduanya tidak mengenakan busana.

"Bangsat lo Bang!"

Mingyu yang terganggu dengan suara Jisung langsung terbangun dan merasakan kepalanya sakit luar biasa. Ia menatap ke arah tubuhnya yang terlanjang kemudian menatap Heejin yang juga dalam keadaan serupa. Mingyu dibuat bingung dengan situasi sekarang. Sementara Heejin hanya menatap kehadiran Jisung dengan damai. Seolah hal ini adalah pertunjukan hiburan baginya.

Aery berjalan mundur sampai tubuhnya membentur sebuah vas yang terpajang di atas meja.

"Kak, tenang." Sierra langsung menahan tubuh Aery yang hampir oleng ke kanan.

[✓]My Lecture My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang