Seungcheol kira Heejin tidak akan melakukan perintahnya. Wanita, memang ternyata sama saja. Mereka tidak akan kuat ketika melihat pria tampan dan berdompet tebal.
"Pucat sekali." Ucap Seugcheol setelah Heejin duduk di hadapannya. Wanita itu tersenyum tipis.
"Aku sudah menggugurkan anak itu."
Seungcheol tersenyum. Senyumannya nampak menakutkan dari pada sebelumnya, membuat Heejin merasa bahwa pria itu berbeda dengan pria yang kemarin dia temui.
"Untuk membodohi seorang psikolog seperti dirimu teryata mudah sekali." Ucap Seungcheol. Pria itu meneguk segelas wine yang ada di hadapannya.
Heejin berubah panik. Dia merasa aura di sekelilingnya mendadak berubah menyeramkan. Heejin juga berusaha untuk mencari alasan agar bisa pergi dari tempat itu.
"Aku haru pergi ke toilet." Ucapnya dengan bibir bergetar.
"Mau kemana? Pembunuh?" Tanya Seungcheol saat Heejin berjalan melewatinya.
Heejin terbeliak, rupanya dia sudah di jebak. Lantas Heejin berusaha berlari meninggalkan restoran dengan sekuat tenaganya. Namun saat dia hendak meninggalkan tempat itu seorang anak buah Seungcheol memukul kepala belakangnya dan membuat kesadaran Heejin hilang.
Seungcheol berdiri dari tempatnya dan menatap betapa menyedihkannya wanita itu. Seungcheol menginjak kepala wanita itu dengan sepatunya. Dia mengutuk wanita sejenis Heejin. Ternyata wanita itu juga terlibat kasus bunuh diri dari mendiang istri Mingyu terdahulu. Semua bukti sudah dia pegang, hanya perlu bermain-main sebentar dan membiarkan pihak kepolisian menanganinya.
"Bawa dia ke gudang."
Dua orang bertubuh kekar langsung menyeret Heejin masuk ke dalam mobil. Sementara Seungcheol mengirim pesan kepada Suho.
"Hampir saja lupa. Undang semua orang untuk menyaksikan pertunjukan spesial dariku."
Anak buahnya yang lain langsung menghubungi orang-orang yang Seungcheol maksud. Pria itu kemudian memasuki mobil pribadinya dan langsung pergi ke gudang. Tempat dimana Seungcheol akan mengungkap kebusukan wanita itu di depan banyak orang.
***
"Ayah, kita mau kemana?" Tanya Aery saat mobil milik Ayahnya melewati rumah begitu saja. Padahal yang Aery tau dia akan pulang ke rumah.
Suho tetap menjalankan mobilnya sedangkan Irene menggenggam lengan Aery dengan lembut. Memberikan tatapan hangat agar dia percaya dengan apa yang akan dilakukan Ayahnya. Sedangkan Jisung, semenjak menduduki jok mobil sampai sekarang malah asik tertidur. Rowoon yang duduk di samping Suho hanya bisa terdiam. Dia tidak tau letak masalah keluarga ini ada dimana.
"Setelah kita sampai, tolong kuatkan hatimu, Nak."
Aery mengernyit, dia tidak paham maksud dari sang Ayah. Mungkinkah dia akan dibawa ke pengadilan saat ini juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]My Lecture My Husband
Fanfiction[Selesai] #1 - Exo (25/12/2020) #1 - Seunggi (20/05/2020) #1 - Kimmingyu (17/10/2020) #1 - Suzy (06/11/2020) #1 - Jeonghan (10/11/2020) #1 - Scoups (10/11/2020) #1 - Suho (26/12/2020) #2 - Mingyu (24/12/2020) #3 - Lecture (06/11/2020) #3 - Joshua (2...