***
Aery menatap wajah Mingyu yang sedikit pucat, pria itu terlihat gugup menghadap dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan putrinya. Wajah gugupnya itu, terlihat seolah dia akan melakukan sidang skripsi.
"Menurut pemantauan kesehatan Naya saat ini, dia masih harus menyelesaikan terapi sebanyak delapan belas kali lagi. Dan saya pikir, perkiraan Naya untuk sembuh adalah delapan puluh persen."
Pelangi akan datang setelah terjadi hujan, begitu kata pepatah. Mingyu dan Aery sudah menyaksikannya hari ini.
"Berarti, kemungkinan besar Naya akan sembuh?" tanya Mingyu sedikit terkejut.
"Kita lihat bagaimana perkembangan kedepannya. Tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Kita masih harus berusaha dan berdoa kepada tuhan agar Naya segera diberi kesembuhan." Jelas sang dokter yang selama menangani Naya.
"Tapi dok, apa Naya tidak apa-apa?" tanya Aery.
Dokter tersebut menggelengkan kepalanya, "kita harus beri dia semangat untuk sembuh. Apalagi, saat nanti Naya mengalami kerontokan rambut sampai botak karena efek dari pengobatannya. Itu hal yang lumrah untuk penderita penyakit kanker. Meskipun begitu kalian juga harus menjelaskan dengan baik pada Naya. Dia masih kecil."
Aery dan Mingyu mengangguk paham, Mingyu tidak sepucat sebelumnya karena dokter membawa kabar yang cukup bagus.
"Terimakasih dokter. Kami permisi."
***
Masa liburan semester sudah selesai, saatnya kembali ke dalam aktivitas sehari hari di kampus. Saat ini Aery sudah memasuki semester atas dan harus segera mempersiapkan skripsi. Ah ya, jangan lupakan soal kejamnya Mingyu saat dia di kampus.
"Nilai semester ini cukup memuaskan, tapi ingat saya tidak mau ada nilai D di dalam buku akademik anda di semester berikutnya." Ucap Mingyu pada salah satu mahasiswa dibawah bimbingannya yang saat itu baru saja menyelesaikan studi semester dua. Adik tingkat Aery.
Bimbingan, rasa-rasanya Aery sedikit trauma bertemu dengan Mingyu sebagai dosen dan mahasiswa. Meskipun begitu, Aery harus pasrah kalau nanti Mingyu akan kembali memarahinya seperti saat pertama kali melakukan bimbingan.
"Kim Aery." Panggil Mingyu, beberapa orang yang ada di dalam ruangan itu menatap Aery dengan tatapan menggoda dan sisanya menatapnya risih.
Mungkin, para mahasiswa yang kebanyakan perempuan itu merasa risih dengan Aery sebab dia adalah istri dari Kim Mingyu. Dosen pembimbing mereka yang kini sudah sah menjadi suami Aery, tidak menutup kemungkinan Mingyu akan bersikap pilih kasih kepada mahasiswanya.
Tapi sepertinya hubungan keluarga tidak berpengaruh bagi Mingyu saat berada di kampus.
"Apa ini? C? Setelah D di semester sebelumnya sekarang anda mendapat nilai C di semester kemarin? Apa ucapan saya kurang jelas mengenai nilai mahasiswa dibawah bimbingan saya harus seperti apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]My Lecture My Husband
Fanfiction[Selesai] #1 - Exo (25/12/2020) #1 - Seunggi (20/05/2020) #1 - Kimmingyu (17/10/2020) #1 - Suzy (06/11/2020) #1 - Jeonghan (10/11/2020) #1 - Scoups (10/11/2020) #1 - Suho (26/12/2020) #2 - Mingyu (24/12/2020) #3 - Lecture (06/11/2020) #3 - Joshua (2...