15

9.2K 836 41
                                    

Aery menatap ke arah luar jendela rumah sakit, malam-malam seperti ini memandangi lampu yang bersinar dari kendaraan yang berseliweran dan lampu dari gedung serta bangunan lainnya membuat Aery merasa tenang sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aery menatap ke arah luar jendela rumah sakit, malam-malam seperti ini memandangi lampu yang bersinar dari kendaraan yang berseliweran dan lampu dari gedung serta bangunan lainnya membuat Aery merasa tenang sendiri. Ia sangat ingin membuka jendela dan merasakan hembusan angin malam menerpa kulitnya. Tapi dia urungkan niatnya, ia tidak mau megganggu tidur Naya dan Mingyu. Malam ini Aery memutuskan untuk menginap di rumah sakit. sesuai keinginan Naya dan anak itu baru bisa pulang besok pagi.

Aery tidak peduli dengan ujiannya, toh semester sebelumnya saja dia tidak ada yang namanya belajar sebelum ujian dilaksanakan dan untungnya Aery selalu mendapat IPK di atas yang sudah di tentukan oleh pihak kampus, meskipun hanya berbeda nol koma sekian.

"Kak ini pesenannya." Ucap seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Naya. Aery membalikan tubuhnya, Yuvin rupanya.

"Gue kira gak lagi pada tidur." Aery dan Yuvin, tidak secanggung sabelumnya.

"Baru aja tidur mereka, emangnya Mas Mingyu pesen apa?" tanya Aery sambil menatap bungkusan keresek di tangan Yuvin.

"Oh ini, tadi Kak Mingyu nitip buat dibeliin spagetti sama jus alpukat, Mama juga bawain Iga bakar." Tutur pria itu. Aery segera mengeluarkan makanan yang ada di dalam keresek itu satu per satu. tanpa sadar membuat Mingyu terbangun dari tidurnya.

"Mama masak Iga bakar?" tanya Mingyu, sekarang Aery tau mengapa pria itu bisa bangun.

"Iya, makan gih Kak. lo kurusan banget semenjak gaada yang ngurusin." Sindir Yuvin, tapi memang seperti itu adanya Mingyu jadi kurus semenjak ibu kandung Naya tidak ada.

"Nanti juga ada yang ngurusin kok." Ucap Mingyu sambil menatap Aery dan wanita itu tak sengaja menatapnya baik, keduanya malah jadi canggung satu sama lain.

Jadi mereka memutuskan untuk menyantap makanan yang Yuvin bawa sebelum kesini. Aery rasanya masih penasaran dengan wajah Yuvin yang begitu mirip dengan Mingyu, padahal mereka bukan anak kembar.

"Lo besok kuliah?" tanya Yuvin di sela aktivitas makan-nya. Aery hanya berdeham sambil mengangguk sebagai balasan. "Gue jadi penasaran kenapa Kak Mingyu bisa suka sama lo dan lo kenapa bisa mau sama Kakak gue yang judesnya bukan main." Ucap Yuvin, membuat Mingyu berhenti mengunyah makanannya dan menatap pria itu tajam.

"Habiskan saja makananmu." Titahnya. Mingyu kemudian menoleh, melihat Aery yang begitu serius memperhatikan Yuvin di sebrang sana.

Apa arti dari tatapan Aery itu?

***

Mingyu segera memutar kemudi dan berhasil memarkirkan mobilnya dengan sangat mulus. Pria itu membukakan sabuk pengaman milik Aery dan membuat wanita itu tersenyum. Mingyu juga membukakan pintu mobil untuk wanita itu sambil melindungi kepala Aery agar tidak terbentur.

Mingyu membawa tas miliknya dari jok belakang, membuat Aery sedikit bingung.

"Mas mau masuk hari ini? Naya gimana?" tanya Aery. Pasalnya Naya masih belum pulang dari rumah sakit dan baru bisa siang nanti.

[✓]My Lecture My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang