33

6.1K 608 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Aery menatap pantulan tubuhnya di depan cermin toilet rumah sakit. Mata sembabnya tidak bisa disembunyikan lagi. Memakai kacamata pun rasanya percuma. Bagaimana ini, apa yang harus dia katakan kepada Naya dan Jisung kalau melihat dirinya berantakan seperti ini.

Akhirnya, Aery memutuskan untuk tetap pergi menemui Naya dan Jisung dengan keadaan seperti ini. Mungkin dia bisa berdalih sakit mata atau semacamnya. Yang terpenting dia tidak membuat orang terdekatnya khawatir.

Aery pergi menuju ruangan dimana Naya dirawat. Dia melihat dua orang wanita tengah terduduk di kursi tunggu yang ada di depan ruang rawat Naya. Tidak salah lagi, Mingyu pasti melibatkan Yuri dan Liora untuk masalah ini.

"Aery!"

Raut wajah khawatir yang tercipta oleh keduanya langsung berubah saat melihat kedatangan Aery. Kedua wanita itu langsung memeluk Aery, seolah mereka paham dengan situasi yang terjadi. Aery hanya bisa pasrah dalam pelukan keduanya. Bahunya merosot, tubuhnya sudah hampir jatuh kalau saja Yuri dan Liora tidak menahan lengannya.

"Saya denger kalo—"

Mingyu tidak percaya melihatnya. Wanita yang dia cari akhirnya muncul di depannya. Saat itu juga Mingyu menarik Aery ke dalam pelukannya. Mingyu memeluk erat wanita itu, membuat air mata Aery kembali jatuh.

Aery bisa merasakan tubuh Mingyu bergetar dan suaranya yang juga ikut bergetar. Tunggu, apa Mingyu menangis?

Diperlakukan seperti ini, rasanya sakit. Tidak seperti sebelumnya, ada ingatan yang membekas di dalam kepalanya yang terus menerus berputar. Dan ada sekelibat bayangan yang Aery ciptakan, bagaimana kalau tubuh suaminya ini memang sudah dijamah oleh wanita lain selain dirinya?

Mengingat hal itu membuat Aery lemas. Lemas sampai dia tidak punya tenaga lagi untuk menompang tubuhnya, bahkan sampai dia kehilangan kesadaran.

"Sayang, kamu kenapa?"

Mingyu panik bukan main, beberapa orang yang berada tidak jauh dari sana dan melihat kejadian itu pun langsung terdiam. Jisung dan Sierra yang juga mendengar kegaduhan langsung keluar dari dalam ruang rawat Naya.

"Kak Aery kenapa?" tanya Sierra. Mingyu langsung menggendong istrinya itu dengan bridal style. Mencari dokter atau perawat yang sedang bertugas.

Lihat bagaimana wajah panik Mingyu saat Aery pingsan. Bagaimana rasa sayang yang Mingyu miliki untuk wanita itu.

"Dok, tolong istri saya!"

Salah seorang dokter yang sedang melintas langsung menyuruh Mingyu membawa Aery ke UGD. Mingyu dengan sekuat tenaga berlari sambil menggendong istrinya agar diberi penanganan cepat.

"Saya periksa dulu, anda boleh tunggu sebentar."

Kalau bukan karenanya, mungkin saja Aery tidak akan ada di dalam situasi sekarang.

[✓]My Lecture My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang