[✓]My Lecture My Husband

38

Warning!!!

Siapkan tissu.

Putar mulmednya.

***

Mingyu berjalan lunglai memasuki rumah orang tuanya. Ia menatap seorang pria dan wanita dari ambang pintu rumah.

"Yuvin?" Untuk apa pria itu ada di rumah ini?

"Akhirnya pulang juga. Kamu harus liat ini."

Mingyu hendak melihat sebuah video di dalam laptop milik Yuvin. Namun baru saja dia mendudukkan tubuhnya, ponsel miliknya bergetar. Mingyu menatapa heran pada penelepon tanpa nama.

"Halo?"

Raut wajah Mingyu berubah seketika. Ia menjatuhkan ponselnya kemudian langsung berlari ke luar rumah menuju mobilnya. Yuvin dan Sohee saling beradu pandang, ada apa dengan orang yang meneleponnya sampai Mingyu pergi begitu saja.

Sambungan telepon masih tersambung dan dari sebrang sana terdengar suara seorang wanita.

"Halo? Pak Mingyu?"

Yuvin mengambil ponsel Mingyu yang terjatuh. Dia kemudian menjawab si penelepon.

"Halo. Maaf ada keperluan apa dengan Kakak saya?"

"Tolong beritahu Pak Mingyu untuk segera pergi ke rumah sakit."

Mingyu dan Sohee mengernyit, "ada apa yah?"

"Naya kritis."

Yuvin langsung mematikan ponsel Mingyu serta menutup laptopnya. Menyimpannya di tempat yang aman sebelum akhirnya ikut menyusul sang kakak.

Baik Mingyu maupun Yuvin, kedua pria itu melajukan mobil mereka dengan kecepatan penuh. Menembus jalanan yang ramai, mobil keduanya menyalip mobil-mobil yang menghalangi jalan mereka. Jantung Mingyu berpacu lebih cepat dari pada laju mobilnya.

Mingyu langsung berlari ketika sampai di halaman parkir rumah sakit. Dengan mata memerah dan penampilan yang acak-acakan, Mingyu berhasil mencapai ICU. Di sana, terdapat kedua Papa dan Mamanya yang tengah menangis. Menatap tubuh Naya yang terbaring kaku di atas bangsal dengan kain yang menutup seluruh tubuhnya.

"N-naya."

Tubuh Mingyu jatuh ke atas lantai begitu saja. Detak jantungnya seolah hilang, nafasnya tercekat.

"Mingyu, Naya Mingyu."

Suzy ikut bersimpuh sambil memeluk anaknya tanpa berhenti menangis. Sedangkan Mingyu, masih sibuk berkutat dengan pikirannya.

"Kenapa." Tanyanya lirih.

"Kenapa Naya tinggalin Ayah."

"Kenapa Naya!"