Happy reading guys🐹
*
*
*
*
Sore itu tampak seorang pemuda bersurai coklat sedang asyik memainkan alat musik favoritnya ia melantunkan melody-melody yang indah di bawah senja dengan senyum yang tak pernah luntur di bibir tipis miliknya."Arrav!" Panggil pemuda yang dua tahun lebih tua itu kepada pemuda yang sedang asyik menyendiri di bawah senja.
"Loh mas Thoriq?, kenapa mas? " Tanya Arrav pemuda yang tadi dipanggil.
"Masih nanya kenapa nggak liat udah jam berapa ini hah?, mau di gondol cepet?! " Arrav langsung melihat jam di tangan putihnya seketika ia membelalakan kedua matanya."Yaampun untung mas dateng kalau enggak Arrav pasti di gondol cepet, kan biasa berabe orang semanis Arrav hilang" Ungkapnya dengan percaya diri, Thoriq yang melihat hanya menunjukkan wajah sepohnya sudah terbiasa mendengar ucapan penuh percaya diri dari adik sepupunya ini.
"Sekarang pulang Umi udah nunggu di rumah, lagian kamu suka kali sih ngilang kesini, atau kamu ada apa apa ya? " Tuduh Thoriq dengan wajah jahilnya.
"Ada apa apa, apa? orang Arrav lagi semedi dari pada di rumah perang terus ama si Khafa" Arrav berbicara dengan wajah menggebu seakan ingin sekali menerkam Khafa yang merupakan adik kandung Thoriq.
"Hahaha lagian kamu sih udah tahu anaknya sensian malah kamu hadapi kenak semprot kan" Tawa Thoriq pecah saat mengingat kejadian tadi siang sampai perutnya sakit karena tertawa, Arrav yang melihat Thoriq tertawa juga ikutan ketawa nggak tahu kenapa gila mungkin di tengah sawah ketawa nggak jelas.
Setelah tawa mereka reda itu pun karena di tegur pak Mahmud waktu mereka papasan .Thoriq bertanya pada Arrav tentang sekolahnya.
"Kata Abu Arrav masuk Cakrawangsa School aja soalnya Abu udah daftarin Arrav disana" Ucap Arrav pada Thoriq seketika wajah Thoriq berubah. Berubah murung ya guys bukan berubah jadi ironman😂.
"Nggak masuk pondok Abi aja? "
Arrav menggeleng lalu tersenyum hangat pada Thoriq senyum yang membuat hati Thoriq menghat tak sadar ia pun ikut tersenyum.
"Tapi Arrav janji bakal sering pulang ke sini soalnya pasti mas Thoriq ama Khafa bakal rindu Arrav yang tamvan ini haha" Kan mulai lagi perusak suasana saja batin Thoriq.
Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di rumah Thoriq Umi Ely sudah menunggu di depan menyambut kepulangan mereka.
"Umiii" Teriak Arrav lalu mencium punggung tangan wanita yang sudah di anggap ibunya itu.
"Aduh duh mii iya ampun janji deh nggak bakal ngilang lagi" Mohon Arrav pada Umi Ely yang menjewer telinga Arrav Thoriq yang melihat hanya tertawa tak berniat membantu walaupun sudah melihat wajah Arrav yang memohon bantuan.
Umi melepaskan tangannya lalu menatap Arrav dengan tatapan teduhnya "Arrav lain kali kalau mau pergi bilang dulu sama Umi atau Abi mas Thoriq soalnya kami khawatir tiba tiba Arrav ngilang" Ucap Umi Ely dengan wajah sedihnya Arrav yang melihat langsung merasa bersalah.
"Iya maaf Umi Arrav salah, Arrav nggak akan deh ngilang lagi Umi jangan sedih Arrav nggak suka wajah cantik Umi jadi hilang deh" Arrav mengeratkan pelukannya pada Umi Ely wanita yang sudah bertahun tahun ikut membantu merawat Arrav walaupun Umi bukan ibu kandungnya tapi Arrav sangat sayang pada Umi Ely, jadi kerena itu ia tak suka melihat wajah sedih Umi apa lagi itu karenanya.
Umi tersenyum lalu menangkup wajah gembul Arrav "iya Umi maafin tapi ingat jangan ulangi lagi, sudah masuk makananya sudah siapa Thoriq bawa Arrav masuk nak" Thoriq mengangguk sedangkan Arrav mengangkat tangannya membentuk hormat"siap Umi bos! ".
Tak lama keduanya masuk Umi Ely menatap sendu punggung Arrav."Bahagia dan sehat selalu ya nak".
***🐹
Wah akhirnya beres 1 chapter
Terimakasih yang sudah mau membaca chapter ini semoga kalian suka.
Silahkan vote dan kritik and saran.*salam sharkyang dari Pissa🐹
KAMU SEDANG MEMBACA
For our Brother✔
Teen FictionDi Larang Plagiat❗. Melody itu?...... Ah.... gue jadi rindu sama tu bocah. Dia.. yang selalu tersenyum sehangat mentari Tetap tegar di ganasnya takdir yang ia lalui Walau begitu, dia tetap ceria sehingga tak tahu Bahwa kemungkinan terburuk sedan...