Memecahkan Masalah

9.8K 1.4K 215
                                    

Teka-teki ini semakin rumit. Membuatku bertanya-tanya ada apa dengan Mia?

Aku melirik Mia, semuanya masih sama. Mia masih saja mengigau, dan tidur dengan gelisah. Haris berjalan mendekat kearah Mia. dan mencoba untuk membangunkan Mia. Haris menggoyangkan tubuh Mia.

"Mia, bangun! Hey!"

Tidak lama setelah itu, Mia terbangun. tubuhnya sudah berkeringat. padahal Mia hanya tidur sebentar. aku menyodorkan minuman tadi kepada Mia.

"Mia, coba  lo minum dulu."

Mia hanya mengangguk, dan meminumnya. tiba-tiba Mia memeluk tubuhku. "Tolongin gue Sera..."

"Gue gak mau di hantui terus sama dia," sambungnya.

"okey, lo bisa ceritain sedikit, kenapa lo bisa kayak gini?" tanyaku, sebelum menolongnya, aku harus tau dulu akar permasalahannya. Kenapa Mia bisa jadi seperti ini.

Mia menghela nafasnya, dia tampak ragu untuk bercerita  kepada kami.

"Tiga bulan lalu, sebelum gue pindah ke Jakarta gue, jatuh cinta sama lelaki. tapi dia aneh," ucap Mia menghentikan ucapannya sebentar. "Dia deketain gue secara tiba-tiba, dan entah kenapa gue nyaman sama dia. sampai...."

Kami semua menunggu Mia melanjutkan ceritanya.

"Aneh gimana?" Tanya Haris tidak sabaran.

"Dia bilang.... dia salah satu pengikut sekte sesat."

Deg!

Jantungku berdetak lebih kencang saat mendengar ucapan Mia semua tampak terkejut, Abi, Haris pun juga terkejut.

"Lanjut, Mi!" ucap Abi.

"Gue pernah ikut mereka melakukan persembahan, disalah satu tempat ibadah di Jogjakarta. Semenjak itu, gue jadi mimpi aneh, bahkan sering di datang ke gue. dalam mimpi gue, tubuh gue dimakan sama dia, mulai dari kaki, badan, dan kepala gue. mimpi itu terus berulang sampai...."

"Sampai sekarang," Mia hanya menangis menjelaskan semuanya kepada kami. Aku memeluk Mia, mengusap bahu Mia beberapa kali. "Tolongin gue Sera! gue gak mau kayak gini terus, please, tolongin gue..."

"Kita lagi coba buat pecahkan semua teka-teki ini, Mia. Dan sekarang gue belum bisa tolongin lo," ucapku, aku sangat ingin membantu Mia, tapi juga belum yakin untuk membantunya. aku juga tidak tau bagaimana cara membantunya.

"By the way, siapa lelaki  itu, Mi?" tanya Haris. Kami semua menatap Mia, menunggu Mia menjawabnya.

"Sejujurnya, kalian sudah kenal dengan dia." Kami semua terkejut dengan apa yang Mia ucapkan. Siapa sosok lelaki itu?

"Siapa dia?"

"Dia......" Mia menunduk, dan malah menangis, tubuhnya bergetar.

"Mia?"

Mia menunjuk di belakang kami. "Dia datang Sera!"

Sontak kami melihat ke belakang, di luar rumah, tepatnya di halaman belakang rumah, kami dapat melihat sosok makhluk tinggi besar, tubuhnya merah darah, tanduk tinggi begitu menjulang, dengan gigi bertaring yang begitu mengerikan. Kami semua melihat makhluk itu, bahkan Abi dan Haris yang bukan indigo sekalipun, dapat melihatnya.

"Dia datang lagi, Sera!"

Kami semua panik, apalagi sosok itu mencoba masuk ke dalam rumah. Jendela besar di depan kami terbuka, angin dari luar masuk ke dalam rumah.

"Gimana ini?" ucap Haris panik.

"Tolong aku Sera! Tolong aku!" ucap Mia mendekapku semakin erat. Sosok itu menerobos masuk ke dalam rumah.

DEATH  2 (Berpetualang Ke Alam Gaib)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang