Kedua mataku melebar, melihat kertas yang bertuliskan."Perjanjian dengan iblis... "
***
Nafasku tercekat, melihat secarik kertas di tanganku. Siapa yang melakukan perjanjian dengan iblis? Aku pun membaca isi surat tersebut. Dengan penuh tanda tanya.
"Di bawah, sang kegelapan. Dengan ini, saya bersedia. Untuk memberikan ruh, jiwa, dan sukma kepada Raja kegelapan. Konsekuensi saya terima. Namun, saya meminta agar engkau tidak melibatkan pihak ke tiga."
Jakarta, 13 September 2012
Laras Ayudia.
Aku terkejut, ketika mengetahui bahwa Kak Ayu telah mengikat dirinya dengan adanya perjanjian ini. Itu tandanya, apa yang terjadi kepada Kak Ayu sampai saat ini. Ia memilih untuk menerima konsekuensi yang telah di janjikan. Sungguh di luar dugaan, dia benar-benar menukarkan jiwanya sendiri, apa yang membuat Kak Ayu melakukan semua ini?
Sepertinya karena Kak Ayu pemegang kartu AS mereka. Dan, dia di ancam, lalu Raja kegelapan memberikan pilihan. 'Mengalah atau kalah' hanyalah sebagai kata kiasan. Karena pada dasarnya, Kak Ayu sudah kalah. Dia tidak punya pilihan lain, selain harus menukarkan jiwanya.
Dan dia memilih membuat perjanjian. Agar, 'pihak ketiga' yang di maksud baik-baik saja. "Pihak ketiga? Siapa yang di maksud pihak ketiga?"
Aku mencoba berpikir mencoba memecahkan teka-teki ini sendiri. Seketika aku ingat! Pihak ketiga yang di maksud adalah Kak Satya! Iya Kak Satya. Kak Ayu memilih mengorbankan ruh, jiwa dan sukmanya agar semua itu menjamin keselamatan Kak Satya. Sama seperti yang kulihat waktu itu.
Aku memasukkan kembali kertas tersebut ke dalam amplop. Lalu tanganku merogoh sesuatu. Aku menemukan sebuah amplop kecil lagi. Kali ini amplop tersebut berwarna putih. Dan ukurannya lebih kecil. Aku membuka amplop tersebut. Ada sebuah flashdisk. Dan secarik kertas lagi, sebuah surat lagi.
Dia ada di sekitarmu. Dia sudah merencanakan bahkan sebelum kamu lahir di dunia. Kamulah sang pemilik kekuatan suci yang di takdir kan hanya untuk membasmi dunia kegelapan. Kamu adalah....
Adalah apa? Kenapa tulisannya tidak di lanjutkan lagi? Siapa yang di maksud oleh Kak Ayu di sini? Ah sial! Kenapa semuanya harus terpotong seperti ini aku gemas sekali, kenapa harus begini? Lalu aku melihat kembali kertas tersebut. Dan melihat ada sedikit bercak darah. Darah? Apa ini darah Kak Ayu?
Aku berpikir keras, lalu melihat flashdisk di tanganku. Apa kira-kira isi flashdisk ini? Aku bangkit berjalan kearah meja belajar. Lalu membuka laptop. Dan memasukkan flashdisk. Barulah menghidupkan laptop. Di sini aku membuka satu persatu file yang ada. Hanya ada beberapa laporan kerjaan. Foto-foto Kak Ayu bersama Kak Satya. Hingga aku menemukan sebuah video.
Yah, Video yang hanya berdurasi 2 menit. Aku pun memutar video tersebut. Pertama kali yang ku lihat, wajah cantik seorang perempuan yang ku yakini adalah Kak Ayu. Ia menggunakan baju serba hitam. Menghadap kamera sembari tersenyum.
Tidak ada yang aneh dengan video ini. Kak Ayu hanya diam tanpa ekspresi. Lalu di detik ke empat puluh lima ekspresi wajah Kak Ayu berubah. Yang tadinya diam tanpa ekspresi. Kini, suara isak tangis mulai terdengar. Bahkan membuat bulu kudukku berdiri. Ini sungguh creepy.
Gelagatnya juga mulai aneh. Kak Ayu menjambak rambutnya sendiri. Menggigit lengannya tangannya. Dengan suara tangisan yang begitu pilu. Persis seperti Mia, waktu itu. Karena memang aku masih hafal dengan semua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 2 (Berpetualang Ke Alam Gaib)
TerrorDILARANG PLAGIAT! PLEASE! KALAU PUNYA OTAK DI PAKE BUAT MIKIR! BTW COPYRIGHT BERLAKU LOH! Misteri kematian Tiara telah terungkap. Namun, terungkap semuanya menimbulkan kejanggalan-kejanggalan, di luar nalar. Belum lagi arwah Tiara yang terus meren...