Hai, selamat malam jomblo
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Vote atau comment. Bila perlu share.Happy reading:)
****
"Kakek Darma?" ucapku dan Kak Satya bersamaan.
Kedua mataku terbalak. Melihat lelaki tua itu adalah Kakek Darma. Bukankah Kakek Darma sudah meninggal? Lalu mengapa beliau bisa di sini? Dan beliau merupakan orang yang bersangkutan. Kakek Darma tertawa. Lelaki tua itu mencoba untuk berdiri. Aku mendongak kearah Kak Satya.
"Gue gak tahu apa-apa," ucap Kak Satya seakan tahu apa yang ada di dalam pikiranku saat ini.
"Kakek bukannya sudah meninggal?" tanya Kak Satya masih dengan raut wajah kagetnya.
"Hahaha.... saya tidak pernah meninggal. Semua ini hanya bagian dari rencana kami," ucap Kakek Darma.
"Ren.... rencana apa?" ucapku menatap Kakek Darma.
"Rencana untuk menumbalkan gadis berdarah suci.... hahaha... " ucap Kakek lalu tertawa.
"Satya gak nyangka. Kakek akan sebejat ini. Mengikuti pemujaan bodoh ini!" ucap Kak Satya dengan serot pandang yang sangat kecewa.
"Saya tidak butuh kamu!" ucap Kakek kepada Kak Satya.
"Kenapa Kek! Kenapa Kakek melakukan semua ini?!" ucap Kak Satya menahan emosinya. "Kehidupan abadi yang Kakek minta iya?!"
"Bukan urusan kamu mengetahui motif saya melakukan semua ini?! Yang saya mau kembalikan gadis ini. Gadis ini akan segera di tumbal kan!" seru Kakek menarik tanganku. Dengan cepat, Kak Satya menarik tanganku agar berlindung di balik tubuhnya.
"Satya gak akan membiarkan semua itu!" ucap Kak Satya.
"Dasar anak tidak tahu di untung!"
"Sera, kamu pergi. Cari tempat berlindung," ucap Kak Satya. Aku hanya menganggukkan kepalaku.
Kakek Darma menyerang Kak Satya. Bisa di lihat, Kak Satya sama sekali tidak membalas serangan Kakek Darma. Ia hanya mengelak. Bahkan Kak Satya meneteskan air matanya. Dia sangat kecewa dengan orang yang selama ini menjadi panutan dalam hidupnya.
"Aku benar-benar gak nyangka Tha. Kamu ingkar janji sama aku." Aku mendongak begitu mendengar kalimat tersebut.
Langit, ia sudah menjadi manusia. Dan sekarang ia berhadapan dengan Metha. Apa secinta itu Langit kepada Metha?
"Sadar Metha! Ini aku!" ucap Langit menangkis gerakan Metha.
Air mataku meleleh. Bodoh sekali aku ini. Masih mengharapkan lelaki yang jelas-jelas tidak pernah mencintaiku. Cinta semenyakitkan ini ternyata.
"Kau telah menggagalkan rencana ku. Kau harus membayarkan semuanya?!" ucap iblis dalam tubuh Metha.
Sebuah pisau lipat keluar dari balik jubah Metha. Apa yang akan di lakukan Metha? Metha mengayunkan pisau tersebut.
"Langit?!" teriakku.
Jleb
Rasanya sakit, kedua mataku berembun. Menatap lelaki yang tengah menggoyangkan tubuhku. Semua orang memanggil namaku. Bahkan suara isak tangis Mia pun terdengar.
"Sera....,"
Aku menggenggam tangannya. Sembari tersenyum tipis. "Se... semoga, kam.... kamu bahagia."
Aku tidak dapat menahan rasa sakit ini. Rasanya sangat sakit. Aku tidak rela jika dia harus merasakan semuanya. Karena, bagaimana pun juga. Langit masih menjadi satu-satunya lelaki yang aku cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 2 (Berpetualang Ke Alam Gaib)
HorrorDILARANG PLAGIAT! PLEASE! KALAU PUNYA OTAK DI PAKE BUAT MIKIR! BTW COPYRIGHT BERLAKU LOH! Misteri kematian Tiara telah terungkap. Namun, terungkap semuanya menimbulkan kejanggalan-kejanggalan, di luar nalar. Belum lagi arwah Tiara yang terus meren...