Terkuak

6.7K 1.1K 346
                                    

Hai, siap untuk ending? Beberapa part lagi ending nih.

Pastikan kalian gak akan ketinggalan part ini.

Selamat membaca!

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Support terus aku ya:)

****

Aku bangkit, keluar dari tempat persembunyian ku. "Sera... Tunggu!" teriak Kak Satya.

Aku harus menyelamatkan Mia.

Kak Satya menghalau perjalananku. Lelaki itu memegangi kedua bahuku. "Gue harus selamatkan Mia Kak," ucapku.

"Gue tahu, tapi kita gak boleh gegabah, Ser," ucap Kak Satya.

"Gue harus selamatkan Mia.... " gumam ku. Kedua mataku sudah memanas. Tiba-tiba bayangan Aurel dulu terlintas di dalam memori ku begitu saja.

"Arghh.... "

Aku kaget, mendengar suara teriakan itu. Mia, itu suara Mia.

"Kau benar-benar mau dia meninggal? Hm?"

Suara itu kembali terdengar. "Ser... "

Aku melepaskan tangan Kak Satya. "Aku gak bisa, aku harus menyelamatkan Mia." Setelah mengucapkan kalimat itu, aku pergi meninggalkan Kak Satya.

"Sera?!" panggil Kak Satya. Namun aku tidak menanggapinya. Karena bagiku sekarang adalah keselamatan Mia. Aku tidak ingin kejadian Aurel akan terulang lagi. Aku tidak ingin Mia menjadi korban. Sudah cukup, sudah cukup Tiara, Aurel, dan Mama Haris saja. Aku tidak ingin ada orang yang merasakan semua itu lagi.

***

Author POV

Langit dan Haris sampai di suatu tempat. Kedua lelaki itu saling pandang. "Kira-kira, dari sini jauh gak tempatnya?" tanya Haris.

"Enggak, soalnya gps gue berhenti di sini," ucap Langit. Mereka berdua menatap sekeliling untuk mencari petunjuk. Langit terdiam, lelaki itu berjongkok ketika melihat sesuatu. Sebuah ponsel yang sangat ia kenali.

"Ini ponsel Sera," ucap Langit. Haris mendongak, menatap ponsel tersebut.

"Eh iya njir!" seru Haris.

Langit mencoba membuka ponsel itu. Setelah ia masih mengingatnya, kata sandi ponsel Sera adalah tanggal lahirnya. Dan. Begitu Langit memasukkan kata sandinya. Ternyata benar, rupanya gadis itu belum mengganti kata sandinya. Dan wallpaper yang di gunakan Sera masih sama.

Masih foto mereka berdua. Entah kenapa, Langit merasakan sesuatu yang sangat sakit di ulu hatinya. Begitu Cinta kah Sera kepadanya? Bahkan ketika Langit sudah benar-benar memutuskan hubungan mereka. Sera masih tetap menyimpan semua kenangan bersamanya.

Apakah Langit begitu keterlaluan kepada Sera?

"Hei! Lo kenapa?" tanya Haris menyadarkan lamunan Langit.

"Eee.... gue gak pa-pa," jawab Langit. Ia menunduk lesu. Apa yang ia rasakan? Rasa sebuah penyesalan kah? Atau....

"Saya tahu kamu sedang bersembunyi... "

Suara itu membuat Haris dan Langit saling pandang.

"Serahkan dirimu. Atau.... "

Suara itu berasal dari pengeras suara di pojok kanan atas tempat ia berdiri.

"Dia akan mati!"

"Sera! Lo pergi sekarang. Pergi dari sini, Sera!"

"Mia?" gumam keduanya kaget.

DEATH  2 (Berpetualang Ke Alam Gaib)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang