Hay, mood lagi Bagus nih. Jadi duoble deh.
Selamat membaca:)
Saat akan keluar dari sini. Samar-samar aku melihat nenek yang tadi singgah di mimpiku. Nenek tersebut berdiri di balik pohon, seraya tersenyum kepadaku.
Siapa nenek itu?
****
Tin...
Suara klakson mobil mengagetkanku. Aku segera masuk kedalam taksi online yang sudah ku pesan sebelumnya.
"Jalan Pak," ucapku sembari melirik nenek-nenek yang masih Setia berdiri di balik pohon itu. Mobil berjalan, dan aku sudah tidak melihat sosok nenek-nenek tadi. Apakah nenek tadi adalah manusia? Atau malah..... Ah sudah lah, aku sedang tidak ingin berpikiran buruk.
Aku pun memutuskan untuk menatap keluar jendela. Kedua keningku berkerut. Karena perasaanku tidak enak. Bagaimana tidak, kenapa sekelilingku jadi hutan? Dan aku merasa bahwa tadi tidak melewati tempat ini.
Aku semakin terkejut, karena supir yang membawaku tiba-tiba hilang begitu saja. Namun yang lebih mengerikan, mobil ini terus berjalan. Tanpa pengemudi tentunya.
Firasat ku tidak enak. Aku mencoba membuka pintu mobil dengan tangan yang sudah bergetar begitu hebatnya. Aku berhasil membukanya. Lalu aku loncat dari mobil itu. Tubuhku jatuh di jalan, badanku bergulung-gulung dan sesuatu membentur kepalaku.
Semuanya terasa gelap.
****
Sera.... Sera.... Sera....
Aku mendengar semuanya, tapi kedua mataku tidak bisa terbuka.
Sera.... Sera... Sera...
Berhasil! Aku berhasil membuka kedua mataku. Seketika aku kaget, karena aku berada di tepi jurang. Kepalaku terasa sangat sakit. Di sini sangat gelap. Belum lagi beberapa makhluk yang sudah berdiri menatapku sebagai mangsa mereka. Aku tahu, semua ini karena darahku yang menarik perhatian mereka.
Aku tidak habis akal berbekal cahaya remang-remang dari bulan di atas. Aku menarik sebuah akar untuk menjadi tali agar aku bisa naik ke atas. Namun tidak semudah yang kubayangkan. Karena sosok kuntilanak malah menarik akar tersebut.
"Lepaskan!" ucapku.
Hihihihihihi....
Aku menarik lagi akar itu, namun tetap sama. Kini malah beberapa makhluk datang dan melakukan apa yang di lakukan kuntilanak di depanku. Semakin lama semakin banyak makhluk astral dengan berbagai jenis wujud yang datang.
Aku bingung harus bagaimana. Aku memejamkan mata, lalu membaca ayat kursi dengan perasaan begitu tenang. Ketika telah selsai aku membuka mata dan alhamdulillah, semua makhluk tadi sudah tidak ada.
Aku segera menarik akar untuk jalan aku naik ke atas. Setelah berjuang mati-matian akhirnya aku sampai di atas. Aku langsung merobek sisi lengan bajuku. Agar darah di keningku tidak semakin banyak. Aku menatap sekitar. Kenapa aku bisa di sini?
Aku mengambil ponsel. Lalu mengunakan flash untuk menerangi jalanku. Baru beberapa kali melangkah. Aku merasakan tubuhku yang terguncang seperti terkena gempa. Lalu tidak lama setelah itu. Sosok buto dengan badannya yang begitu besar layaknya raksasa berjalan kearah ku.
Ponselku jatuh di tanah. Aku segera bersembunyi di balik batu besar.
"Kemana anak manusia itu! Darahnya begitu segar tercium."
Aku hanya mampu memejamkan mataku, begitu mendengar suara buto tersebut. Aku ingat sesuatu. Aku merogoh tas yang masih ku kenakan. Lalu aku menemukan benda yang ku cari. Kris, yah kris yang di berikan oleh Nenek-nenek tadi sore. Aku menggenggam kris tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 2 (Berpetualang Ke Alam Gaib)
HorrorDILARANG PLAGIAT! PLEASE! KALAU PUNYA OTAK DI PAKE BUAT MIKIR! BTW COPYRIGHT BERLAKU LOH! Misteri kematian Tiara telah terungkap. Namun, terungkap semuanya menimbulkan kejanggalan-kejanggalan, di luar nalar. Belum lagi arwah Tiara yang terus meren...