Hilang

7.8K 1.1K 451
                                    

Selamat malam jum'at.

Happy reading ♥️

Bersiap untuk ending?

****

Aku lelah dengan semua ini. Terikat dengan kegelapan. Melakukan ritual bodoh. Meninggalkan orang yang ku sayang. Aku benci hidupku. Di mana di kekang menjadi boneka Papa.

Semua kesempurnaan ini tidak ada artinya. Aku menyesal menjadi aku.....

Ametha Cindy Ayumna

"Siapa yang nyuruh lo buat baca buku gue!" seru seseorang dari belakangku. Aku terkejut, ketika Metha menarik kasar rambutku. Lalu ia menghempaskan kepalaku. Metha menatap dengan begitu tajam. Gadis itu mengapit kedua daguku dengan kedua tangannya.

"Jangan macam-macam sama gue!" ucap Metha, ia masih menatapku dengan tajam. Aku pun menatap lebih dalam kedua mata Metha. Aku begitu terkejut karena banyak sekali gambaran-gambaran yang ku dapatkan.

"Bitch!"

Setelah itu, Metha pergi meninggalkan aku sendiri. Aku terdiam, seketika bayangan gambaran yang ku dapatkan tadi terlintas di kepalaku.

Aku mengambil sebuah buku. Mencoba menulisnya. Kekerasan, pelecehan, gangguan mental, dan... Pemuja setan.

"Apa jangan-jangan...,"

"Gue cariin ternyata lo di sini," ucap Haris duduk di sampingku. Sontak aku langsung menutup buku ku.

"Lagi nulis apa sih Ser?" tanya Haria mengerutkan keningnya.

"Eum, enggak kok. Gue lagi list nama kelompok," jawabku berbohong. Haris hanya mengangguk, ku rasa ia percaya dengan apa yang ku katakan.

"Katanya, gue denger-denger dari anak-anak di sini ada hutan terlarang ya?" ucap Haris.

"Hutan terlarang?" tanyaku bingung.

"Iya. Jadi siapa pun yang masuk kedalam hutan itu, mitosnya dia gak bisa balik lagi," ucap Haris. Aku terdiam, dan aku baru ingat kalau sekarang tanggal 13 tepat hari jum'at. Dan itu tandanya gerbang gaib akan segera di buka.

"Woy, bengong aja," ucap Haris mengagetkanku. Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Haris.

Tiba-tiba Metha dan Langit melintas di depan kami. Aku hanya diam, sembari menatap buku dalam pangkuanku. "Heh lo! Cari kayu bakar sekarang," ucap Metha.

"Kenapa harus gue?" ucapku menatap Metha.

"Karena lo udah lancang buka-buka buku gue," ucap Metha.

Kak Satya datang bersama Nata. Aku sedikit merapatkan tubuhku dengan Haris. Entah kenapa aura Nata begitu menakutkan.

"Kelompok Mawar, kalian berkumpul," ucap Nata dengan nada datar. Nata melirik tajam kearah ku.

Setelah itu, anggota kelompok Mawar berkumpul. Kebetulan Haris satu kelompok denganku. "Seperti kelompok lainnya. Kalian mencari kayu bakar. Di Pandu oleh pembimbing kalian masing-masing," ucap Nata.

Kami semua mengangguk paham. Lalu setelah itu, Kak Satya dan mak lampir memandu kami. Metha berjalan di depanku ia berhenti lalu tersenyum menyeringai.

DEATH  2 (Berpetualang Ke Alam Gaib)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang