Hai, selamat malam. Berhubung, jadwal update kamis. Dan kebetulan, saya lagi gak ada kuota. Jadi jadwal kamis saya ganti malam ini.
Dan bakal update lagi, insyaallah hari sabtu.
Happy reading guys!
*beberapa part menuju ending.
****
Sera POV
Setelah berhasil menghancurkan patung ini. Kami bergegas keluar dari tempat ini. Karena bangunan ini berguncang seakan ingin roboh. Aku berlari sekuat tenaga. Di samping kanan dan kiri ada Kak Satya dan Langit. Dan akhirnya kami berhasil keluar dari tempat ini.
"Guys! Haris, mana Haris?" ucapku begitu melihat bangunan sudah roboh.
"Gue gak lihat Haris," ucap Kak Satya.
"Gue.... Gue, harus nolongin Haris," ucapku ingin berlari namun, tanganku di cekal oleh Kak Satya.
"Jangan Ser, itu sangat berbahaya," ucap Kak Satya.
"Tapi Kak, Haris... Dia masih di dalam," ucapku sangat khawatir.
"Oke, lo tenang dulu. Biar gue sama Langit yang cari Haris," ucap Kak Satya.
Aku terdiam, menghapus sisa air mataku. Namun sebelum mereka pergi. Haris, Ryan dan Susan datang.
"Kita harus cepat pergi dari sini. Gue tadi lihat banyak banget pasukan iblis yang mau menghadang kita," ucap Haris. Tanpa pikir panjang lagi. Langit berubah menjadi harimau. Dan aku, Kak Satya, dan Haris naik ke punggung Langit. Sementara Susan dan Ryan melayang mengikuti kami.
Dari belakang banyak sekali pasukan iblis yang mengejar kami. Sementara itu, pintu gerbang gaib semakin mengecil dan Langit terus perpacu. Bagaimana jika kami terlambat untuk sampai di gerbang gaib.
Dan akhirnya, bum! Kami berhasil keluar dari gerbang gaib. Aku membuka mata, melihat langit biru di atas sana. Akhirnya, kami keluar dari alam gaib. Aku menghela nafas, lalu bangkit dan duduk menatap Haris,Langit dan Kak Satya. Semuanya nampak kelelahan.
"Sera, lo gak pa-pa?" tanya Kak Satya. Aku menggelengkan kepalaku. Bertanda aku baik-baik saja.
"Kita ada di mana?" tanya Haris bangun dari tidurnya.
"Sepertinya kita masih di hutan," jawab Kak Satya. Aku melirik Langit yang sedang tergeletak.
Kedua matanya masih tertutup rapat. "Lang... " Aku mencoba menggoyang badannya.
Langit membuka mata, lalu mengambil posisi duduk.
"Sekarang apa yang harus kita lakukan dengan arwah-arwah, yang ada di dalam ini?" tanya Haris menunjukkan guci yang ia bawa.
"Kita harus temui Kakek dan Nenek dulu. Untuk tahu langkah selanjutnya apa," ucapku.
"Sepertinya energi kita, terkuras habis. Dan gak mungkin,buat kita pergi dari tempat ini," ucap Kak Satya.
"Sementara, gue yakin. Para iblis tadi pasti akan menyusul kita. Untuk merebut kembali guci arwah ini," sambung ku.
"Terus kita harus bagaimana? Kita harus pergi dari sini," ucap Haris.
"Lang, lo gak pa-pa?" tanyaku menatap Langit yang sedari tadi diam. Langit tersenyum tipis. Lelaki itu mengambil tanganku lalu menempelkan tanganku pada dadanya.
"Aku gak pa-pa. Selama masih ada kamu di sini," ucap Langit dengan nada bicara yang lemah. Lelaki itu juga menyimpan kepalanya di bahuku.
Aku hanya diam, membiarkan ia bersandar pada bahuku. Tiba-tiba aku ingat sesuatu. Aku yakin, dia bisa membantu kami untuk pergi meninggalkan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH 2 (Berpetualang Ke Alam Gaib)
HorrorDILARANG PLAGIAT! PLEASE! KALAU PUNYA OTAK DI PAKE BUAT MIKIR! BTW COPYRIGHT BERLAKU LOH! Misteri kematian Tiara telah terungkap. Namun, terungkap semuanya menimbulkan kejanggalan-kejanggalan, di luar nalar. Belum lagi arwah Tiara yang terus meren...