1. Jangan NGATUR!

1.4K 131 15
                                    

"GOLLLL," seru gerombolan cewek-cewek dari balik jaring-jaring yang membatasi antara lapangan futsal dengan penonton. -Tidak, sebenarnya penonton memiliki tempatnya sendiri di tribun. Namun, karena pertandingan kali ini sempat memanas akhirnya mereka semua turun ke pinggir lapangan.

Iya, sekolah SMA Mentari sedang menghadiri pertandingan olahraga yang diselenggarakan sekolah sebelah. Kebetulan hari ini adalah final dan mereka kedapatan lawan dari sekolah yang tidak kalah hebat darinya. Akibatnya terjadi perdebatan sengit antara dua sekolah yang sama-sama tidak mau kalah itu. Lawan yang kuat itu menjadikan SMA Mentari sempat tertinggal, bahkan mendekati menit terakhir cetakan nilai yang terpampang di layar menunjukkan seri. Menjadikan mereka mau tidak mau harus melakukan adu penalti.

Akhirnya, nasib baik berpihak kepada SMA Mentari yang berhasil memenangkan pertandingan ini lagi dalam dua tahun berturut-turut. Sorak pendukung semakin terdengar, mereka bernyanyi dengan keras yel-yel sekolah yang dijadikan senjata pembangkit semangat para pemain yang sudah lelah itu. Semua pemain yang hadir hari ini berkumpul ke tengah lapangan, berpelukan dan mengucap syukur. Merayakan euforianya sebentar di medan perangnya itu.

Di tengah senyuman bahagianya. Seorang cowok yang tadi mencetak gol terakhir menyapukan pandangannya ke arah penonton, mencari sosok yang dia tunggu-tunggu. Nihil, tidak ada batang hidung sosok itu di area pertandingan ini.

"Dia gak bakal dateng, Vin," bisik temannya saat menyadari Arvin yang memandang kosong itu. "Gue bilang apa, nyerah aja sih sama cewek yang setengah normal itu," lanjutnya kemudian pergi meninggalkan Arvin.

"Masa menyerah sebelum berjuang? Itu bukan gue banget, Bro," lirihnya pada diri sendiri.

"Sumpah keren banget tim futsal sekolah kita!" jerit salah satu perempuan dari balik ring itu.

"Makin cakep semuanya! Semangat terus semangat!" lanjut yang lain.

"ARVIN MANIS BANGET SENYUMNYA, MINTA DIJADIIN PACAR AJA DEH!" seru gadis yang daritadi berteriak memanggil nama Arvin.

"Arvin kan bucinnya cuma sama cewek aneh itu," balas yang lain.

"SELAMA BELOM OFFICIAL, GAS TERUS LAH!"

Setelah foto bersama merayakan kemenangan, tim futsal akhirnya beristirahat di ruangan khusus yang memang disediakan bagi orang yang bertanding. Mereka berbicara tentang pertandingan memanas tadi. Tentang lawan yang main kotor karena sesekali bermain kasar dengan mereka. Untungnya kesabaran mereka membuahkan hasil yang memuaskan.

"Tendangan dari Arvin emang gak pernah meragukan," seru Vero menepuk-nepuk bahu Arvin yang ada di sebelahnya.

"Gue udah panas banget liat kalian dikasarin. Untung masih bisa nahan emosi nih gue," balas Arvin karena biasanya dia sering terpancing lalu terjadi perdebatan sengit di lapangan.

"Bagus, Vin. Jadi selesainya agak cepet, kalo lo adu jotos ngulur waktu yang ada," ujar salah satu temannya. "Nanti jangan lupa ya, kita kumpul di tempat biasa, ngerayain kemenangan."

Mendengar ucapan temannya itu membuat Arvin teringat sesuatu, dia segera mengecek ponselnya dan menepuk kepala jika daya ponselnya lemah.

"Ren, pinjem casan bentar." Reno yang lagi berbaring terpaksa bangkit mengambil barang yang ingin dipinjam Arvin.

Setelah menyalakan data, akhirnya ada lima pesan masuk dari teman sekelasnya yang hari ini ada janji untuk mengerjakan tugas kelompok bersama.

Yumna: Kl lo msh lm, gue cbt.
Arvin : Oke, gue berangkat skrg. Sorry lama.

"Vin, itu ditanya mau ngumpul di tempat biasa atau enggak?"

Cowok itu tersentak, "Terserah tapi gue telat ya. Mau kerja kelompok."

N O R M A L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang