Takdir memang tidak bisa di tebak.
______
Kini rumah humairah sudah berubah menjadi lebih indah dengan di hiasi berbagai bunga berwarna-warni. Di depan rumah sudah tersimpan beberapa kursi yang sudah di dekor, ruang tamunyapun kini menjadi lebih luas dengan dihiasi nuansa bunga serba putih. Di tengah ruangan terdapat pelaminan sederhana tempat kedua pengantin berdiri nanti.
Dan yang lebih indah, adalah kamar humairah. Kasurnya kini dihiasi dengan bunga mawar merah yang membuat kamarnya menjadi wangi bunga. Di beberapa penjuru ruangan terdapat lilin dan pengharum ruangan. Ketika lampu kamarnya padam, beberapa lampu lilin yang tersimpan di dalam ruangan akan menyala, memberikan kesan romantis.
Trek.
Humairah kembali menyalakan lampu kamarnya. Matanya masih sibuk berkeliling memandang kamarnya yang sudah di dekor ini. Kini kamarnya berubah seperti kamar-kamar di hotel.
Humairah mendudukkan bokongnya di atas lantai, badannya menyender ke kasur. Kedua tangannya memeluk kedua kaki yang terlipat.
Besok.
Besok humairah menikah. Kenapa waktu berjalan begitu cepat sekali? Rasanya baru kemarin humairah pulang ke Indonesia. Dan sekarang, sudah akan menikah saja.
Jika wanita lain akan bahagia menyambut hari pernikahannya, mengapa humairah merasa malah sedih ya? Rasanya humairah tidak ingin ada di posisi sekarang. Perasaan tidak siap menjadi istri mulai menyeruak di dalam dirinya.
Bagaimana kalau humairah tidak bisa menjadi istri yang baik? Bagaimana kalau humairah tidak bisa mencintai Azam nantinya? Bagaimana kalau humairah tidak bisa melayani Azam dengan baik?
Bagaimana? Humairah harus apa?
Humairah hanya bisa menangis. Seperti sekarang, entah sudah keberapa kali humairah menangis. Apalagi saat acara pengajian kemarin, rasanya mata humairah sudah bengkak Saja. Untungnya orang lain mengira humairah menangis karena terharu, padahal kenyataannya bukan begitu.
Hati humairah sakit, perih, mengapa hidupnya sesulit ini? Mengapa percintaannya serumit ini? Apa hanya humairah saja yang menghadapi kisah cinta seperti ini? Humairah rasa orang lain kisah cintanya lancar-lancar saja.
Mungkin ini ujian sesungguhnya. Kata orang, saat akan menikah pasti akan ada saja ujiannya, apa keadaan humairah yang sekarangpun masuk kedalam ujian sebelum menikah?
Entahlah ... Humairahpun tidak mengerti. Kalaupun memang ini ujian sebelum menikah, tapi mengapa tidak ada berhentinya? Tidak ada jalan keluarnya? Mengapa harus di uji dengan kembali bertemu dengan Hasan, lalu hati yang malah ragu, takut, dan rasa yang ingin mengakhiri semuanya. Bagaimana humairah bisa keluar dari keadaan seperti itu?
Tok tok.
Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Buru-buru humairah menghapus air mata yang membasahi pipinya, lalu bangkit dari posisi duduknya menuju ke pintu kamar yang humairah kunci.
Pintu terbuka, memunculkan sosok kakaknya yang tengah berdiri sembari menggendong putrinya.
"Ada tamu di bawah." Ucap Aisyah.
"Siapa?"
"Kamu lihat aja ke bawah," Aisyah berucap dengan wajah gusar. "Kakak mohon, setelah bertemu dengannya, kamu jangan merubah apapun. Inget Ra, besok pernikahan kamu, dan kamu gaboleh berbuat macam-macam."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA [HmHs]
Romance"Perpisahan mengajarkanku bahwa mencintai tidak harus memiliki. Memilikimu adalah anugrah. Dan berpisah denganmu adalah awal ujian yang ternyata membawaku pada akhir yang membahagiakan." -Humairah. "Takdir cinta memang takan tertukar, meski awalnya...