1

2.3K 176 156
                                    

Criettt.....

Taeyong membuka pintu kamar adiknya itu, lalu ia duduk dipinggaran ranjang. "Re," Panggil Taeyong.

"Hmm—" Rere berdehem sebagai jawaban, ia tak menoleh kearah kakaknya ia masih fokus pada laptopnya.

"Re," Panggil Taeyong lagi sembari membuang nafasnya dengan pasrah.

"Ra re ra re aja teros, apaann?" Rere mengubah posisinya menjadi duduk dan menghadap Taeyong.

"Ikut gue," Ajaknya sembari manarik tangan Rere.

"Gamau ah, mau kemana? Gue lagi ngerjain tugas bang." Tolak Rere ogah ogahan.

"Udah deh ikut  aja, sebentar ini." Jawab Taeyong dengan nada memaksa

"Tapi tugas gue belum selesai abang Taeyong yang paling burik." Tolak Rere lagi sembari meroling matanya malas.

"Yaudah selesein dulu, masih banyak ga?" Tanya Taeyong yang kini ogah ogahan.

"Dikit lagi sih, 15 menitan lagi lah bang kalem." Jawab Rere sembari fokus pada laptopnya.

Hening sesaat, hanya suara ketukan laptop yang ada diantara mereka berdua.

"Emangnya mau kemana si?" Tanya Rere sembari mematikan layar laptopnya lalu menutup laptopnya.

"Ketemu temen." Jawab Taeyong agak dingin dan wajahnya seketika datar.

"Terus? Urusannya sama gue apa bang?" Tanya Rere bingung sembari menggaruk tengkuknya.

"Yaudah makannya ayo, biar lo tau." Taeyong melemparkan helm kearah Rere.

"Anjir dilempar," Protesnya sembari menangkap helm tersebut dengan sigap, "Eh ke rumah siapa dulu jir?" Tanya Rere yang lagi lagi Taeyong memendam kekesalannya karena adeknya yang banyak bacot ini.

"Kerumahnya TEN," Jelasnya dengan penekanan saat menyebut nama Ten.

Rere yang tadinya linglung langsung senyum sumringah ke arah Taeyong, Kesambet apaan abangnya sampe ngajak kerumah gebetan.

Wqwqwq

"NAPA GABILANG DARI TADI NYED? YAUDAH HAYU ATUHHH! GEBETANNN IM COMING." Antusias Rere sembari duduk dibelakang Taeyong dengan semangat

"Pegangan," Datar Taeyong yang membuat gadis itu memeluknya erat.

Drt....drt....

"Kalem bang, si Jeno nelpon." Jawab Rere,  Taeyong memutar bola matanya malas.

"Pacaran terossss!!!" Sindir Taeyong yang membuat Rere memukul bahunya pelan.

"Jeno bukan pacar gue," Jelasnya sembari mode nyenye.

"Yaudah buruan angkat." Suruh Taeyong yang sudah kelewat kesal.

"Iya ini mau diangkat," Rere menggeser tombol hijau dilayar ponselnya.

"..."

"APAAN DAH JEN? PROMOSI ROTI ANGATNYA NANTI AJA DAH, GUE MAU KERUMAH GEBETAN NIH." Cerocos Rere yang membuat Taeyong geleng geleng kepala saat mendengar suara cemprengnya.

"Lo nanya apa neriakin maling?" Celetuk Taeyong sembari ngangkat sebelah alisnya kearah Rere.

"Bacod." Jawab Rere kesal.

"....."

"IYA INI GUE RERE, KENAPA LO NELPON? MINTA JAWABAN MATEMATIKA?" Tanya Rere sewot.

"...."

"IH GUE GABISA KALO PERGI SAMA LO SEKARANG! GUE MAU PERGI SAMA ABANG GUE TERCINTAH DIA MAU BAWA GUE KE RUMAH GEBETAN, plus dia lagi kesambet kayaknya." Jawab Rere yang pada akhir kalimat nya sedikit berbisik.

Hello Puberty | Winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang