🌸
___________________________🍁
•
•
❇Twenty Three❇
•
•
🍁
________________________
"Ini berkas yang harus Bapak pelajari dan ini laporan yang harus Bapak periksa."Minho mendengus sebal saat Jeni menyimpan beberapa lembar kertas di mejanya.
"Otak aku udah pusing mikirin kuliah, masa harus meriksa ini lagi sih?" keluh Minho. Mana seharian ini ia belum mendapatkan vitaminnya, Jihan belum mengabarinya. Otaknya benar-benar lelah.
Yang Minho butuhkan saat ini adalah kalimat penyemangat dari Jihan.
"Tapi itu udah jadi tugas Bapak sebagai calon CEO baru di sini."
"Please, Tan! Berhenti panggil aku dengan sebutan itu, aku bukan bapak-bapak!" gerutu Minho yang sukses membuat Jeni menahan tawa. Ia tahu Minho tak suka panggilan itu, Jeni hanya sedang menggodanya saja. Hitung-hitung pembalasan karena dulu Minho sering mengerjainya.
"Tapi sekarang kita masih di kantor, dan anda atasan saya."
"Karena aku atasan tante, aku perintahin tante buat manggil aku Minho. Manggil ganteng juga boleh, asal jangan manggil aku Bapak!" tuturnya yang mana malah membuat Jeni merotasikan bola mata jengah.
Jabatan CEO tak membuat sifat tengilnya hilang ternyata, gerutu Jeni dalam hati.
"Gimana kal---"
"Cukup panggil aku Bapak pas lagi rapat doang," pungkas Minho membuat Jeni mau tak mau berhenti mendebatnya. Minho mulai membuka berkas yang dibawa Jeni tadi.
"Ini doang 'kan?" tanyanya. Jeni mengangguk.
"Ya udah, tante boleh keluar."
Padahal Jeni belum selesai membuat Minho kesal seperti biasanya, tapi karena Minho sudah menyuruhnya keluar, Jeni pun undur diri.
•
•
•
•Minho memijit pelispisnya lelah. Ia meregangkan badan lalu menoleh melihat jam dinding.
Sial! Ini sudah jam 9 malam dan Minho belum makan malam. Pantas saja cacing di perutnya sudah demo sedari tadi. Tapi karena ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, Minho jadi lupa makan. Belum lagi tugas kampus yang belum ia selesaikan.
Ah, Minho lelah.
Ia menyandarkan punggung di sofa. Selain lapar, Minho juga mengantuk.
Drrrt ... Drrrt ...
Satu panghilan masuk.
"Hallo?"
"Kamu masih di kantor?"
"Iya."
"Ngapain?"
"Main kelereng."
Terdengar decakan keras dari ujung sana.
"Kapan sih kamu warasnya, Ho?"
"Nanti kalau papa udah ganteng!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, TANTE [Minsung Lokal]
Teen Fiction---- BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA GAES ----- KALIAN KALAU NGASIH VOTE BERURUTAN DONG JANGAN LONCAT-LONCATAN! VOTE ITU BERARTI BUAT PENULIS! Pernahkah kalian dikejar-kejar berondong? Atau dikejar-kejar 'bocah' yang usianya 6 tahun lebih muda dari...