🌸
___________________________🍁
•
•
❇Nine❇
•
•
🍁
________________________
Minho terus memainkan ponsel di tangannya. Ia putar-putar di atas meja, ia lempar-lempar ke atas kepala hingga ia pandangi lama tanpa berbuat apa-apa.Minho ingin menghubungi tante tupainya, tapi jangankan menelponnya, chat Minho dari tiga hari lalu pun belum mendapat balasan. Jangankan dibalas, dibacapun tidak.
Perut Minho berbunyi nyaring menandakan kalau anak lelaki itu tengah kelaparan. Padahal tadi ia sudah sarapan.
Tanpa menunggu dua kali ia langsung menghubungi seseorang.
"Hallo Tante!"
"Tan, aku lapar nih. Minta makan dong!"
•
•
•
•Di sinilah Minho berada, apartmen Elin.
Tadi saat jam istirahat berbunyi, Minho segera keluar, bukan hanya dari kelas tapi juga dari sekolah.
Semangkuk sup ayam dan juga sepiring tempe goreng terhidang di depan mata.
"Makan yang banyak. Nasinya di rice cooker," kata Elin.
"Tante gak makan?"
"Enggak, nanti aja tadi aku udah sarapan sebelum tidur."
Jawaban Elin membuat Minho menolehkan kepala. "Tante tadi lagi tidur."
Elin menganggukan kepala.
"Yah, tahu gitu aku gak usah ke sini aja tadi---"
"Loh kenapa? Santai aja sih, aku 'kan kebagian sift malam, masih banyak waktu. Aku bisa tidur lagi setelah kamu pulang nanti."
Minho nyeletuk sambil menyuapkan kuah sup ayam bersama nasi ke dalam mulut. "Aku gak mau pulang ah, main di sini aja." Tak lupa menggigit tempe goreng di tangan kanannya.
Alis Elin mengernyit. "Bukannya kamu belum pulang sekolah ya?" Ia menilik pakaian yang tengah Minho pakai.
"Kamu gak bolos 'kan Minho?"
Minho segera menggeleng ribut. "Enggak, Tan! Ini 'kan lagi jam istirahat."
"Ya udah kalau gitu, habis makan kamu balik lagi ke sekolah. Awas kalau aku dengar kamu bolos, gak bakal aku kasih makan lagi."
Bahu Minho melemas. "Tapi aku mau nunggu tante tupai, Tan. Kali aja dia main ke sini terus kita ketemu."
"Mana ada Jihan main ke sini. Aku 'kan sibuk Minho, gak ada waktu buat nerima tamu ke apartmen. Kalau mau ketemu Jihan ya kita biasa ketemu di luar."
"Tante gak pernah nerima tamu?"
"Hm. Jarang."
"Berarti aku bukan tamu dong?"
"Ya bukanlah!"
Minho ngangguk-ngangguk lalu tersenyum jahil. "Tante suka ya sama aku!"
Dan mata Elin membulat sempurna hingga sebuah pukulan mendarat di bahu Minho.
"Dasar bocah! Aku tuh nganggap kamu kaya adik sendiri malah dibilang suka lagi!" Elin menatapnya sebal lalu mendengus. "Lagian aku juga udah punya pacar tahu!"
"Masa? Kok aku gak percaya."
"Ya jangan percaya nanti musyrik! Udahlah abisin makan kamu, aku tunggu sambil nonton TV di depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, TANTE [Minsung Lokal]
Roman pour Adolescents---- BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA GAES ----- KALIAN KALAU NGASIH VOTE BERURUTAN DONG JANGAN LONCAT-LONCATAN! VOTE ITU BERARTI BUAT PENULIS! Pernahkah kalian dikejar-kejar berondong? Atau dikejar-kejar 'bocah' yang usianya 6 tahun lebih muda dari...