🍃 Twenty Seven

1K 142 37
                                    

🌸
___________________________

🍁


Twenty Seven


🍁
________________________

Suara musik dari lagu yang sedang diputar memenuhi mobil. Tak ada obrolan, hanya lagu itu yang terdengar.

Tiga manusia itu sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Chandra yang sibuk mengemudi. Elin yang sibuk memikirkan berbagai pertanyaan di otaknya. Dan Minho yang sibuk menghindar.

Sret---

Kaca depan mobil terasa mengerikan bagi Minho saat ini. Di samping kursi kemudi, Elin duduk tegak dengan tatapan yang terus terarah padanya, membuat Minho tak berkutik.

Berpura-pura tak peduli. Ia menoleh ke luar. Sungguh, pemandangan di luar jendela mobil sangat membantunya. Ia bisa menghindari tatapan Elin dengan terus menatap ke luar jendela.

Tiba-tiba ponselnya bergetar.

Siapapun yang mengiriminya pesan teks saat ini, Minho akan berterima kasih sekalipun itu sms operator.

My Squirrel

Masih di jalan?

Iya nih, Tan

Elin gimana

Natap aku terus dari tadi

Jadi curiga
Jangan jangan
Mommy suka sama aku lagi

Serius kenapa sih, Ho
Aku gak mood bercanda

Serius, Tan

Terus kamu gimana?

Kayanya nih ya
Aku bakal ditelen hidup hidup
Apa lagi kalau gak ada papa

Tenang aja
Nanti aku yang jelasin ke dia

Aku lah yang jelasin
Aku kan cowok
Aku yang tanggung jawab

Iya kamu cowok
Makanya ganteng

Jangan bikin aku
malu online dong, Tan

Hahaha
Kalau udah sampe
Suruh Elin nelpon aku
  

"Chattingan sama siapa, Ho?" Suara Elin membuat senyum Minho pudar seketika. Minho yang sedang menunduk fokus pada ponselnya kini mengangkat wajah. Sudah bisa dipastikan tatapan tajam Elin yang pertama ia lihat.

"Ta-tante Jihan, Mom. Katanya suruh mommy telpon dia kalau udah sampe."

"Jihan? Kenapa? Apa ada barang yang ketinggalan, Ho?" tanya Chandra.

"Oh, itu emm---"

"Gak ada Dad, cuman mungkin dia mau tahu aja kita sampai dengan salamat," sahut Elin. "Iya 'kan, Ho?"

Minho mengangguk cepat. "Iya, Pa."

Setelah menjawab pertanyaan papanya, Minho menghela nafas lega, mengusap keringat dingin sebesar biji kacang hijau yang mengalir di pelipisnya.

Baru ketahuan oleh Elin saja, gugupnya begini. Gimana kalau ketahuan sama Haekal, Chandra dan juga Mina?




I LOVE YOU, TANTE  [Minsung Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang