Namaku Mutiara Pertiwi Akbar. Saat tamat SMA, di usia 18 tahun lebih beberapa bulan, aku sudah menikah. Eits,bukan korban perjodohan orangtua, tapi keinginan aku dan suamiku, kak Riki. Kak Riki merupakan seorang polisi. Menjadi istri polisi di usia muda ini tidak mudah. Meskipun di ajarkan orangtuaku untuk mandiri dan agar selalu bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, tetap saja, aku masih sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Tetapi, kak Riki selalu membimbingku, mengajari ku, menegur ku ketika aku salah, dan selalu menemaniku berjuang,menyemangatiku yang mulai masuk dunia perkuliahan dengan status seorang istri. ----- Riki Zaydan Trinanda. Itulah namaku. Aku punya istri, yang umur nya waktu kami menikah masih 18 tahun lebih beberapa bulan. Aku sangat bersyukur Allah menakdirkan aku berjodoh dengan seorang perempuan bernama Mutiara Pertiwi Akbar. Seorang remaja, tapi pemikirannnya sudah bisa mendampingi pemikiran ku yang usianya sudah 23 tahun saat menikah. Dia selalu mengatakan kalau dia masih sering manja kepadaku. Masih sering membuat aku kesal. Tapi, aku tidak pernah resah atau terganggu akan hal itu. Malahan, menurut ku, dia sudah bisa merubah sikapnya yang dulu kata bundanya manja. Tetapi setelah menikah, dia menjadi lebih rajin. Memang, kata orang, menikah muda itu bisa mendewasakan seseorang. Dan aku rasa, itu berdampak baik pada Ara. Dia sudah menjadi istri yang baik bagi ku. ----- Cerita ini hanya fiksi.