[43] Pergi?

126K 11.4K 2.4K
                                    

Akhirnya Dila dan Arnold membawa Ara ke rumah lama mereka yang ada di Indonesia. Selama beberapa hari ini mereka tinggal di sini karena ingin merayakan liburan tahun baru di Indonesia.

"Kamu ada masalah?" tanya Dila sambil mengelus rambut Ara yang sedang berada dalam dekapan ayahnya

"Hiks… hiks…"

Arnold memberi tatapan pada istrinya agar tidak menanyakan hal seperti itu dulu. Dan Dila pun mengangguk.

"Kamu udah makan, sayang?" tanya Arnold

Ara menggeleng dalam pelukannya. Melihat hal itu Dila langsung bangkit berdiri dan mengambilkan makanan untuk putrinya.

Beberapa saat kemudian dia kembali dengan membawa sepiring makanan dan segelas air minum.

"Ayo makan dulu, sayang" ajak Dila

Ara menggeleng tanpa melepaskan pelukannya pada Arnold.

Untuk saat ini, pelukan ayahnya lah yang membuatnya merasa nyaman.

"Makan ya?" Arnold menangkup wajah sembab putrinya dan menyuruhnya segera makan

Ara tetap menggeleng, membuat Arnold akhirnya mencium dahinya, memberikan Ara sedikit ketenangan.

"Makan demi Papa ya?" bujuk Arnold

"Ma-mama yang nyuapin, te-terus Ara duduk dipangku Papa" pintanya dengan sedikit terbata-bata karena dadanya sedikit sesak karena menangis cukup lama

"Oke, setuju. Kamu cuci muka dulu ya?" sahut Dila

"Ayo, Mama temenin" ajaknya sambil menarik tangan Ara pelan

Ara pun menurut dan mengikuti langkah ibunya untuk menuju ke kamar mandi lalu membasuh wajahnya agar terlihat sedikit lebih baik.

Sementara Arnold langsung mengambil ponselnya di saku celana dan menghubungi sebuah nomor.

"Cari tau apa yang terjadi di kantor Alex Dirgantara!"

"..."

"15 menit, tidak lebih!" ujar Arnold lalu mematikan sambungan teleponnya

Dalam hati dia bertanya-tanya, apa yang terjadi pada putrinya? Apakah itu berhubungan dengan Alex? Atau tentang kantornya? Karena tadi dia menemukan Ara di trotoar yang tidak jauh dari kantor menantunya itu.

*#*

Sedari tadi Angel menyunggingkan senyum saat melihat Alex tertidur di sofa yang ada di ruang inapnya.

"Kayaknya rencana gue kali ini berhasil" batin Angel senang

"Ahs… nggak pa-pa berkorban kayak gini demi dapetin Alex" gumam Angel saat merasakan rasa sakit dari luka di perutnya yang telah terbalut perban

"Pinter banget otak gue, padahal itu rencana dadakan" batin Angel saat mengingat apa yang dilakukannya tadi

Hari sudah sore saat dia baru sadar, dan dia mendapati Alex sudah tidur di ruang inapnya ini. Pasti Alex langsung meninggalkan bocah ingusan bernama Ara itu.

Drt... Drt...

Angel buru-buru menutup matanya lagi saat mendengar handphone Alex bergetar.

Sedangkan Alex langsung membuka matanya perlahan saat mendengar handphonenya berbunyi.

Dia meraba meja kecil di dekatnya, tempatnya meletakkan handphonenya.

Tanpa melihat siapa yang menelponnya, Alex mengangkat telepon itu dan menempelkannya di telinga.

"Halo?" kata Alex dengan setengah sadar

My Innocent Girl [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang