Akhirnya Alex hanya berdiri diam di belakang Ara yang sedang sibuk memasak, sepertinya gadis itu tidak menyadari keberadaannya.
Ara berbalik karena hendak mengambil bahan yang kurang. Dan saat berbalik dia terkejut karena melihat Alex berada tepat di hadapannya dengan jarak yang begitu dekat.
Trang...
Alex mengerjapkan matanya sambil melihat spatula yang hampir mengenai kaki indahnya. Untung saja dia sempat menghindar.
"Shit!" umpatnya dalam hati
"Kamu nggak pa-pa kan?" tanya Alex pada Ara
Siapa tahu istrinya itu tadi terkena spatula yang jatuh karena terkejut.
Ara mendongak menatap wajah Alex lalu memukul dadanya kesal, "Kenapa kak Alex suka banget ngagetin Ara sih?!" ujarnya
"Udah-udah, itu diurus nanti aja, nasi gorengnya awas gosong tuh" balas Alex
"Aduh" rintih Alex saat Ara mencubit perutnya
Setelah itu tanpa merasa berdosa, Ara berbalik dan meneruskan acara memasaknya.
*#*
Saat ini Ara sedang bersandar di dada Alex sembari memejamkan matanya.
Alex mengerutkan keningnya saat merasa jika Ara beberapa kali mencengkeram kaosnya.
"Kamu kenapa?" tanyanya
Ara hanya menggeleng pelan.
"Sayang… kamu kenapa?" tanya Alex lagi karena merasa Ara menyembunyikan sesuatu
Ara menegakkan tubuhnya dan menatap Alex. Baru saja membuka mulutnya, dia sudah berlari ke kamar mandi.
"Huek… huek…"
Alex langsung menyusulnya dan mengurut tengkuknya lembut.
"Kamu kenapa? Masuk angin?" tanya Alex khawatir
"Huek…" Ara kembali muntah, dia memuntahkan semua sarapannya pagi tadi
Alex menatapnya prihatin. Kemarin istrinya ketakutan karena petir, sekarang malah masuk angin.
Ara membalikkan tubuhnya saat merasa sudah tidak ada lagi yang bisa ia keluarkan.
Tubuhnya yang sangat lemah hampir ambruk ke lantai, tapi untungnya Alex sigap menahan tubuhnya.
"Lemes…" lirih Ara hampir menangis
Alex segera menggendongnya dan membawanya ke atas kasur.
"Aku buatin teh anget ya?" tawar Alex
Ara mengangguk pelan. Alex mengusap air mata di pipi Ara sebelum benar-benar pergi.
"Jangan nangis" ucapnya setelah mencium kedua kelopak mata istrinya
*#*
"Mau dibuatin sesuatu?" tawar Alex saat melihat Ara nampak begitu lemas
Ara menggeleng. Sedari tadi gadis itu tidak mau makan apapun karena merasa mual dan ingin muntah setiap kali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Ini udah lewat jam makan siang. Kamu makan ya, sedikit aja" bujuk Alex
Mata Ara berkaca-kaca, dia memang lapar, tapi dia juga tidak ingin kembali merasakan mual dan kemudian muntah.
"Aaa…" Alex menyodorkan sesendok bubur yang tadi sempat dibelinya ke depan mulut Ara
Dengan ragu Ara membuka mulutnya pelan lalu menelan bubur yang disuapkan oleh Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl [Tamat]
General Fiction[CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD (DI AKUN INI), SELAIN ITU PASTI PLAGIAT] seperti apa jadinya jika seorang CEO mesum menikah dengan seorang gadis SMA yang sangat polos? karena itulah yang sedang dialami oleh Alex Dirgantara, seorang CEO muda berumur...