"Kak, besok Ara udah balik sekolah lagi kan?" tanya Ara
"Hm" jawab Alex
"Terus kak Alex juga balik ke kantor?"
"Hm"
"Kok hm hm terus sih?!" ujar Ara cemberut
"Terus gue harus gimana?" tanya Alex memutar bola matanya
"Kak Alex nggak sayang ya sama Ara?" tanya Ara pelan
Alex menoleh ke arahnya dan melihat mata gadis itu berkaca-kaca.
"Kata mama sama papa suami sama istri itu harus saling sayang. Tapi kak Alex nggak sayang Ara kan? Hiks…" lanjutnya
"Jangan nangis dong, Ra. Sini" Alex menepuk kasur di sampingnya yang kosong
Ara yang sedang berdiri di samping ranjang hanya mengusap air matanya kasar.
"Ara… sini" panggil Alex lembut
Ara masih menggeleng, "Maaf, Ara emang cengeng" katanya sambil mengusap air matanya yang tidak berhenti turun
Alex menghela napas lalu menarik Ara dengan sedikit kuat agar berbaring di sampingnya.
Ara hanya mampu terdiam saat wajah Alex berada tepat di depan wajahnya. Bahkan saat ini Alex berada di atas tubuhnya.
"Kenapa tanya aku sayang sama kamu atau enggak? Emangnya kamu udah sayang sama aku?" tanya Alex
Entah kenapa dia merasa di saat seperti ini lebih baik jika dia menggunakan kata aku-kamu.
"Udah kok" jawab Ara
"Yakin?" tanya Alex
Ara mengangguk mantap dan membuat Alex tersenyum. Kali ini dia tersenyum tulus, bukan tersenyum paksa seperti sebelum-sebelumnya karena kesal dengan istrinya ini.
"Dengar ya, Ara. Pernikahan itu bukan hanya saling menyayangi, tapi juga saling mencintai. Kamu mungkin emang udah sayang sama aku, tapi belum tentu kamu juga udah cinta sama aku" terang Alex
"Sayang sama cinta beda ya, kak?" tanya Ara
"Beda, sayang" kata Alex yang tanpa sadar memanggil Ara dengan kata 'sayang'
"Kak Alex udah sayang sama Ara ya? Kok tadi bilang sayang" tanya Ara sambil tersenyum
Alex gelagapan, mulutnya ini kenapa harus mengucapkan kata seperti itu sih. Tapi untuk mengatakan 'tidak' juga sulit, dia tidak ingin melihat pendar kebahagiaan itu lenyap dari mata istrinya ini.
"Kita belajar sama-sama ya?"
"Belajar?" tanya Ara
"Iya, belajar buat saling sayang dan mencintai. Kamu mau kan?" tanya Alex
Ara mengangguk antusias lalu langsung memeluk Alex yang ada di atasnya.
"Shit!" umpat Alex
Hanya karena pelukan Ara membuat nafsunya naik, apalagi posisi mereka saat ini. Jika saja dia tidak menghargai Ara yang masih bersekolah, sudah ia terkam gadis kelewat polosnya ini sejak tadi.
Karena tidak tega merusak suasana dan kebahagiaan Ara, Alex hanya membiarkan gadis itu memeluknya sampai puas. Bahkan meski dia harus menahan dirinya mati-matian.
"Ara ngantuk, kak. Ara tidur dulu ya?" katanya setelah melepas pelukannya pada Alex
Alex mengangguk lalu memperbaiki posisinya.
*#*
Alex membuka matanya saat alarm miliknya berbunyi. Dia mengatur alarm agar dirinya bisa bangun lebih pagi dan bersiap-siap kembali ke kantor setelah mengambil cuti selama sekitar satu Minggu untuk mempersiapkan pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl [Tamat]
General Fiction[CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD (DI AKUN INI), SELAIN ITU PASTI PLAGIAT] seperti apa jadinya jika seorang CEO mesum menikah dengan seorang gadis SMA yang sangat polos? karena itulah yang sedang dialami oleh Alex Dirgantara, seorang CEO muda berumur...